kievskiy.org

Beli Tahu seperti Membeli Narkoba Umpet-Umpetan Takut Dianggap Tak Setia Kawan

ILUSTRASI pedagang tahu.*/DOK. PR
ILUSTRASI pedagang tahu.*/DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah produsen tahu di Majalengka mulai beroperasi namun mereka umpet-umpetan saat memasarkan barangnya di pasar.

Mereka menjual tahu diatas kendaraan sambil dikelilingi terpal dengan alasan khawatir ketahuan pedagang lain sehingga dianggap tidak memiliki kebersamaan.

Demikian juga dengan para pembeli tahu harus menyelinap ke bilik terpal, seolah membeli barang ilegal.

Bahkan tidak semua pembeli dilayani, hanya konsumen yang sudah terbiasa membeli yang dilayani.

Baca Juga: Muhammad Lutfi Tuai Kontroversi Soal Kelangkaan Kedelai, Mendag Dianggap Pentingkan Babi daripada Rakyat

Duuh siga meuli narkoba susulumputan meuli tahu ge, batur mah teu di bere. (Duuh membeli tahu seperti membeli narkoba harus umpet-umpetan. Banyak orang lain tidak dilayani),” kata pedagang sayur keliling Ohim yang mengaku medapat 5 bungkus tahu.

Dia sendiri mengaku bisa memperoleh tahu karena langsung menyelinap dan langsung berkata “aya keneh?” (masih ada?)” . Si penjual kata Ohim langsung menjawab dan menyerahkan barangnya.

Hal yang sama juga dialami Maman pedagang sayur keliling lainnya yang mengaku tiba di pasar sekira pukul 03.40 WIB, karena pedagang tahu sudah tiba di pasar lebih pagi agar pulang sebelum subuh sehingga tidak banyak diketahui yang lain.

“Saya hanya kebagian dua bungkus. yang lain malah tidak dilayani karena penjual langsung mengatakan, tidak ada,” tutur Maman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat