kievskiy.org

Muhammad Lutfi Tuai Kontroversi Soal Kelangkaan Kedelai, Mendag Dianggap Pentingkan Babi daripada Rakyat

Ilustrasi anak kurang gizi.
Ilustrasi anak kurang gizi. /Pixabay/billycm

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dianggap lebih mementingkan babi daripada rakyat Indonesia terkait kelangkaan kedelai.

Predikat tersebut buntut pernyataan Muhammad Lutfi yang menimbulkan kontroversi mengenai penyebab kelangkaan kedelai.

Muhammad Lutfi berujar jika penyebab kelangkaan tersebut adalah karena sebanyak lima miliar babi di China mengonsumsi kedelai, sehingga Indonesia kesulitan untuk mendapatkan bahan baku untuk pembuatan tempe dan tahu itu.

Ketika tempe dan tahu sulit untuk didapatkan, ada kemungkinan masyarakat Indonesia akan kesulitan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dengan harga yang terjangkau.

Baca Juga: Isi Wasiat Dorce Gamalama Buat Saudara Kandung Meradang, Seluruh Warisan Jatuh ke Tangan Anak Angkat?

Pasalnya, tida semua kalangan masyarakat bisa membeli daging dengan protein tinggi untuk dikonsumsi.

"Itu yang mau kita terangkan, kalau saudara Mendag punya argumen bahawa seolah-olah produksi babi itu lebi penting, itu artinya dia mau bilang, ya tidak penting orang Indonesia makan tempe dan tahu itu, ganti saja," kata pengamat politik, Rocky Gerung.

Namun, jika tempe dan tahu tersebut itu diganti padahal merupakan sumber protein alternatif, ada potensi banyak masyarakat Indonesia akan mengalami penurunan IQ.

Baca Juga: Lima Miliar Babi di China Disebut Penyebab Kelangkaan Kedelai Indonesia, Mendag Lutfi Terjebak Lidah Sendiri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat