kievskiy.org

Harga Gas Naik, Banyak Ibu Rumah Tangga Beralih ke Gas Melon

Ilustrasi gas melon
Ilustrasi gas melon /TATI PURNAWATI/KABAR CIREBON

PIKIRAN RAKYAT - Adanya kenaikan harga gas untuk semua ukuran, membuat banyak ibu rumah tangga beralih ke gas melon karena gas non subsidi dianggap terlalu mahal sehingga membebani keuangan.

Gas melon walaupun harganya naik namun dianggap masih terjangkau dan bisa dibeli tanpa harus menguras uang belanja keluarga.

Meski demikian kondisi gas melon di Majalengka masih tersedia banyak bahkan beberapa pangkalan menyebut terjadi pelambatan penjualan karena bertambahnya agen dan pangkalan yang ada di setiap daerah.

Koordinator Hiswanamigas Kabupaten Majalengka menyebutkan terjadinya kenaikan pemakaian gas subsidi atau gas melon hingga mencapai 30 hingga 40 persen belakangan ini.

Baca Juga: Resmi Naik, Warga Bandung Terima Informasi Harga Terbaru Gas Elpiji Nonsubsidi

Namun kenaikan belum diketahui secara persis penyebabnya apakah karena peralihan dari konsumsi gas non subsidi ke subsidi atau penyebab lain.

Uking salah seorang pengecer gas beragam ukuran dan memiliki puluhan pelanggan mengungkapkan dengan adanya kenaikan harga gas ini ada sejumlah ibu rumah tangga yang semula menggunakan gas 12 kg dan 5,5 kg kini beralih ke gas melon.

“Ada dua orang yang sudah beralih dari 12 kg ke melon, dari pink kecil ke melon juga ada. Itu tergantung orangnya. Ada yang ekonominya biasa tapi tidak mengalihkan penggunaan dari non subsidi ke subsidi, tapi ada juga orang ngerti yang justru beralih ke gas melon,” tutur Uking yang memiliki puluhan pelanggan gas.

Menurutnya kondisi tersebut karena diduga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dari harga Rp155.000 untuk ukuran 12 kg naik menjadi Rp176.000 per tabung, kemudian naik lagi menjadi Rp180.900 per tabung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat