kievskiy.org

Laut Selatan ‘Murka’, Nelayan Ujung Genteng Rugi Ratusan Juta Rupiah

PERAHU nelayan di Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, rusak berat akibat hantaman gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Gelombang laut tidak hanya merusak perahu, tapi telah memporakporandakan warung wisata, Kamis (28/572020).*
PERAHU nelayan di Ujung Genteng, Kabupaten Sukabumi, rusak berat akibat hantaman gelombang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Gelombang laut tidak hanya merusak perahu, tapi telah memporakporandakan warung wisata, Kamis (28/572020).* /AHMAD RAYADIE/”PR”

PIKIRAN RAKYAT - Gelombang tinggi terus menerus menerjang pesisir laut selatan Palabuhanratu. Kali ini sebanyak dua puluh tiga unit  perahu milik nelayan di sepanjang pesisir perairan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap,  Kabupaten Sukabumi, rusak berat dihantam gelombang besar setinggi 5 hingga 6 meter. 

Selain itu, gelombang tinggi ini menyebabkan  lima puluh lebih unit perahu lainnya rusak ringan dan sedang. Perahu nelayan yang ditambat di bibir mengalami rusak akibat tersapu gelombang laut hingga terpental dan menimpa batu karang. 

Para nelayan mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah. Mereka kini kesulitan untuk memulai aktivitas melaut unutk menangkap ikan.

Baca Juga: Usai Kontak dengan Saudara dari Bandung, Pedagang Positif Covid-19 dan Pasar Ditutup 14 Hari

Hamtaman gelombang tinggi pun, merusak puluhan warung wisata. Bahkan belasan gudang penyimpanan ikan milik para nelayan ikut rusak tersapu air laut .

Gelombang laut setinggi 4 meter hingga 6 meter sempat membuat kalang kabut para nelayan dan warga disekitar pesisir selatan Ujung Genteng. 

"Perahu rusak sebagian besar terbelah akibat hantaman gelombang yang menyebabkan perahu terpelanting dan menimpa batu karang. Begitupun warung-warung wisata yang berjejer di bibir pantai sempat terendam. Bahkan ada beberapa bangunan warung yang terkikis hingga hampir rubuh," kata salah seorang nelayan Ujung Genteng, Wahyu.

Baca Juga: Perludem Sebut Penyelenggaraan Pilkada 2020 Masih Riskan Dilakukan

Ketua Rukun Nelayan Ujung Genteng, Asep Jeka membenarkan sejumlah aset nelayan rusak akibat terjangan gelombang tinggi. Terutama perahu  milik nelayan yang di tambatkan tidak jauh dari perkampungan nelayan. 

"Gelombang tinggi yang terjadi sehari sesudah lebaran masih terus terjadi sampai hari ini.  Gelombang diperkirakan mencapai 5-6 meter.  Kami khawatir gelombang tinggi semakin meningkat," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat