kievskiy.org

Arahan Presiden Jokowi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dilanjut Sampai Surabaya

WARGA Kampung Tegal Nangklak Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta mendirikan tenda dan tinggal di tengah jalan. Tindakan itu sebagai bentuk protes terhadap perusahaan konstruksi proyek Kereta Cepat Indonesia-Cina.*
WARGA Kampung Tegal Nangklak Desa Bunder Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta mendirikan tenda dan tinggal di tengah jalan. Tindakan itu sebagai bentuk protes terhadap perusahaan konstruksi proyek Kereta Cepat Indonesia-Cina.* /HILMI ABDUL HALIM/PR

PIKIRAN RAKYAT – Proyek kereta api cepat tidak terhenti di tengah pandemi Covid-19.

Alih-alih berhenti, pemerintah bahkan memperpanjang sambungan jalur kereta cepat ini.

Semula proyek nasional dengan pengembang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tersebut, hanya menghubungkan Jakarta-Bandung.

Baca Juga: Tak Perlu Kaget, Pakar Sebut Indonesia Pernah Terapkan New Normal Pasca Bom Bali

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, ia mendapatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo,  untuk memperpanjang integrasi kereta cepat ke Surabaya, Jawa Timur.

“Arahan Bapak Presiden kereta cepat ini dilanjutkan, artinya perencanaannya dari Jakarta - Bandung, Bandung - Surabaya sehingga tentu nanti akan ditindaklanjuti,” kata Airlangga, usai rapat terbatas “Evaluasi Proyek Strategis Nasional untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak COVID-19” bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat, 29 Mei 2020.

Antara melaporkan, rencana ekspansi untuk mengintegrasikan proyek konektivitas modern ini selanjutnya akan dikaji oleh Kementerian BUMN.

Baca Juga: Zaskia Mecca Sempat Terpikir Gugurkan Kandungan saat Tahu Hamil Anak ke-5, Hanung: akan Kerepotan

Airlangga mengatakan Presiden juga meminta agar proyek kereta cepat ini dilaksanakan dengan prinsip ekonomis. Konsorsium pelaksana proyek, kata dia, juga diusulkan agar ditambah dengan konsorsium dari Jepang.

"Proyek tidak hanya berhenti di Bandung tapi sampai Surabaya dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah dari konsorsium dari Jepang," ujarnya.

Menko Perekonomian belum dapat merinci berapa total nilai investasi yang dibutuhkan dari rencana integrasi ini. Kementerian BUMN akan melakukan kajian terlebih dahulu mengenai seluruh rute yang akan dilewati dan keseluruhan proyek setelah perluasan pembangunan ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat