kievskiy.org

54 Desa dan Kelurahan di Jabar Rata-rata Miliki 6 Kasus Positif Covid-19

ANGGOTA TNI berjaga di area Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020).  Selain petugas bandara, sejumlah anggota TNI disiagakan bilamana bandara kembali dibuka dengan tujuan untuk mengawasi kedisiplinan calon penumpang pesawat dalam menjalankan protokol kesehatan selama pandemi.
ANGGOTA TNI berjaga di area Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jumat (29/5/2020). Selain petugas bandara, sejumlah anggota TNI disiagakan bilamana bandara kembali dibuka dengan tujuan untuk mengawasi kedisiplinan calon penumpang pesawat dalam menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. /ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat memastikan 54 desa dan kelurahan di Jawa Barat tercatat memiliki rata-rata enam kasus Covid-19.

Selanjutnya, pemerintah akan segera turun untuk melakukan intervensi. 

Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan,  semula hasil pelacakan itu ada 535 desa dan kelurahan yang memiliki kasus positif, dari 535 desa itu ada yang sudah penganan kabupaten kota dan sebagainya. 

 Baca Juga: Dikabarkan Jadi Persembunyian Trump saat Demo George Floyd, Bunker Gedung Putih Ternyata Anti Nuklir

"Terus hasil kita konfirmasi tim dengan divisi lain mengerucut menjadi 54 desa dan kelurahan. Dari data 54 desa dan kelurahan itu yang angka positifnya lebih dari 6. Dari situ kita lakukan lacakan lagi, ternyata dari 54 desa itu ada sekitar 12  kota kabupaten," kata Dedi di Gedung Sate, Selasa 2 Juni 2020.

Dari 12 kota Kabupaten tersebut, lanjut Dedi, pihaknya dengan divisi pelacakan bergerak dan ternyata sudah juga ada tindakan dari kabupaten kota. Sehingga pihaknya sekarang melacak sampai ke level terkecil untuk memutus mata rantai. 

"Skemanya begini, pada saat yang terkecil itu sudah tahu lokasinya apakah sekian rumah atau RW. Nanti di situ semua turun, dilakukan tes Swab dan ada edukasi, dalam waktu 14 hari. Di situ juga akan ada dapur umum, di situ juga akan ada pemerikasan kesehatan setiap hari terhadap jumlah titik sasaran," kata dia. 

 Baca Juga: Bikers, Menggunakan Masker di Helm Full Face Ternyata Berbahaya!

Setelah itu, kata Dedi, dilakukan sterilisasi. Sehingga pihaknya pastikan zona-zona tersebut akan diubah dari zona merah menjadi zona kuning ataupun ke depannya menjadi zona hijau. 

"Yang lebih efektif secara keilmuan secara data kita harus lakukan ke level terkecil, " ujar dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat