kievskiy.org

Penambahan Kasus Covid-19 Kota Bogor Justru Terjadi di Rumah Sakit

 WAKIL Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (Kanan) meninjau ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor, Selasa, 3 Maret 2020). Peninjauan berkaitan dengan peningkt kewaspadaan dalam penanganan pasien virus Corona yang kasusnya mulai ditemukan di Indonesia.*
WAKIL Wali Kota Bogor Dedie A Rachim (Kanan) meninjau ruang isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor, Selasa, 3 Maret 2020). Peninjauan berkaitan dengan peningkt kewaspadaan dalam penanganan pasien virus Corona yang kasusnya mulai ditemukan di Indonesia.* /WINDIYATI RETNO SUMARDIYANI/PR

PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi  Jawa Barat akan meninjau ulang kesiapan rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor. 

Peninjauan  tersebut  merupakan imbas dari penambahan 16 kasus baru yang mayoritas diduga  tertular di rumah sakit. 

Demikian diungkapkan Ketua Gugus Tugas  Percepatan Penanggulangan Covid-19  Kota Bogor Dedie A Rachim sesuai menerima kunjungan dari tim Gugus Tugas Provinsi Jawa Barat,  Kamis, 11 Juni 2020.

Baca Juga: Cerita Anwar Sanusi saat Skuat Persib Pertama Kali Dievakuasi Mobil Rantis, 'Kayak Mau Perang'

“Setelah ditelusuri, kita menduga bahwa mereka berkaitan dengan aktivitas yang berhubungan dengan rumah sakit. Contohnya pasien yang rutin berobat ke rumah sakit,  setelah dilakukan wawancara,  mereka hanya pergi ke rumah sakit dan di rumah. Setelah dianaliss memang  kemungkinan besar terpapar di rumah sakit,” ujar Dedie.

Menurut Dedie,  berdasarkan  Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, saat ini, ada 8 rumah sakit  yang dijadikan rujukan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

Sementara Kota Bogor sebenarnya hanya mengeluarkan tiga rekomendasi rumah sakit yakni RSUD Kota Bogor,  RS Siloam Hospital, dan RS  Senior Bogor. 

Baca Juga: Buat Bingung Peneliti Usai Sebut OTG Tak Tularkan Corona, WHO: Kita Masih Belajar

Namun, tiga rumah sakit di luar rumah sakit rujukan itu justru diduga menjadi  tempat penularan Covid-19.

“Dari diskusi kita dengan beberapa rumah sakit, sejak awal rumah sakit itu enggak ada keinginan  atau tidak siap menangani pasien Covid-19,  dengan segala keterbatasan, namun  karena ditunjuk oleh provinsi, ya akhirnya mereka harus siap,” kata Dedie.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat