kievskiy.org

Kecantikan Bunga Krisan Suryandhari Agrihorti Makin Diminati Pasar

Salah satu gambar krisan varietas Suryandhari Agrihorti yang semakin digemari. Sejumlah varietas yang dihasilkan Balitbangtan terus diminati banyak orang karena cocok dijadikan sebagai hiasan atau dekorasi panggung.*
Salah satu gambar krisan varietas Suryandhari Agrihorti yang semakin digemari. Sejumlah varietas yang dihasilkan Balitbangtan terus diminati banyak orang karena cocok dijadikan sebagai hiasan atau dekorasi panggung.* /SHOFIRA HANAN/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - KRISAN varietas Suryandhari Agrihorti yang dihasilkan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) semakin banyak diminati. Varietas unggulan yang dilepas pada 2019 itu, laku di pasaran karena cocok dijadikan sebagai hiasan ruangan hingga dekorasi panggung.

Krisan tersebut memiliki bunga tipe spray berbentuk ganda serta berwarna bunga pita kuning. Salah seorang petani sekaligus penangkar benih krisan di kawasan Kecamatan Pacet, Andi Burdah Zawahir mengatakan, varietas krisan Balitbangtan sangat disenangi pasar. “Terutama krisan potong jenis spray dengan warna bunga kuning karena sangat cocok sebagai bahan rangkaian dan dekorasi.” kata dia, Kamis 11 Juni 2020.

Varietas tersebut dapat dihasilkan pada umur 59 - 62 hari setelah tanam, dengan peluang panen sebanyak 10 - 24 kuntum per tanaman pada setiap musim tanam. Krisan itu dinilai semakin terlihat menarik, karena batangnya berpenampang bulat berwarna hijau dengan daun berbentuk lonjong menjari. Ditambah lagi dengan adanya lekukan dalam dan gerigi sedang.

Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 yang Dinyatakan Sembuh Terus Bertambah

Krisan Suryandhari Agrihorti memiliki tinggi tanaman mencapai 111,5-137 sentimeter, sistem perakaran serabut dengan waktu inisiasi akar stek 10-15 hari. 

Diketahui, jika krisan tersebut mempunyai periode kesegaran bunga dalam ruangan (vase life) selama 12-14 hari. Para pengembang pun mengklaim, jika tanaman itu dapat beradaptasi dengan baik dan dapat dikembangkan secara komersial di daerah dengan ketinggian lokasi 700-1.200 meter dari permukaan laut.

Baca Juga: Putus Mata Rantai Covid-19, BPJAMSOSTEK Bandung Suci Berlakukan Pengambilan JHT secara Online

Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Rudy Soehendi mengatakan, kebutuhan krisan saat ini di Indonesia masih tergolong cukup tinggi dan pemanfaatannya sebagai bunga pot dan bunga potong, untuk bunga potong krisan banyak dimanfaatkan sebagai rangkaian bunga dan dekorasi lainnya.

“Maka dari itu, Balithi sebagai Unit Pelaksana Teknis Balitbangtan selalu berupaya menciptakan varietas unggul yang memiliki corak unik agar krisan selalu diminati pasar setiap waktu,” ucapnya.

Baca Juga: Temuan Baru, BIN Sebut 179 Reaktif Covid-19 pada Tes Cepat Massal di Dua Titik Berbeda di Surabaya

Menurut Rudy, hal itu selaras dengan arahan Kepala Balitbangtan yang menyatakan tanaman hias memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Apalagi, benih dan varietas tanaman mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil dalam budidaya tanaman.

Ia mengharapkan, hadirnya berbagai inovasi terbaru Balitbangtan dapat lebih meningkatkan taraf hidup petani khususnya tanaman hias. Dengan begitu, apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi Balitbangtan antara lain pelaksanaan penelitian, pengembangan, dan penyebarluasan inovasi di bidang pertanian dapat terlaksana dengan optimal. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat