kievskiy.org

Pasokan Minyak Goreng Belum Lancar, Pedagang di Majalengka Terapkan Siasat Berbeda-beda

Ilustrasi minyak goreng curah.
Ilustrasi minyak goreng curah. /Antara/FB Anggoro

PIKIRAN RAKYAT - Pasokan minyak goreng curah ke pasar tradisional di Majalengka hingga saat ini masih belum lancar, tak heran jika penjualan ke konsumen juga sangat terbatas karena suplai dari distributor juga minim serta lambat.

Mensiasati mahalnya harga minyak goreng sejumlah pedagang gorengan terpaksa menaikkan harga jual, namun ada pula yang sementara menghentikan berjualan sambil menunggu reaksi konsumen.

Salah seorang pedagang kelontong di Pasar Cigasong Nova Novia, menyebutkan, jika dulu ketika pasokan minyak goreng dan harga jual masih normal, pihak distributor bisa memasok dua kali dalam seminggu, setiap Selasa dan Jumat. Jumlah pembelian pun tidak dibatasi disesuaikan dengan omset penjualan setiap pedagang.

“Sekarang pasokan semakin jarang dan jumlah pengiriman juga berkurang banyak, jika dulu omset penjualan sehari bisa mencapai 50-100 kg, sekarang seminggu hanya 50 kg sesuai jumlah pasokan. Jadi barang sebanyak itu sehari juga kurang,” ucap Nova.

Baca Juga: Kemensos Bakal Bagikan BLT Minyak Goreng Rp300.000, Gandeng BPNT-PKH

Menurutnya operasi pasar baik dilakukan pemerintah walaupun terjadi pembatasan pembelian hanya 20 kg saja untuk setiap pedagang. Namun itu setidaknya telah membantu para pedagang juga konsumen yang belakangan kesulitan mendapatkan minyak goreng.

Sulitnya minyak goreng tersebut dikeluhkan pedagang goreng asin tepung, Minah. Dia mengaku sempat berhenti berjualan karena minyak goreng sulit diperoleh kalaupun ada  minyak kemasan harganya sangat mahal dan tidak akan terjangkau oleh usaha kecil sepertinya. Baginya kelangkaan minyak goreng curah sangat berpengaruh pada produksi dagangannya.

“Kalau gorengan asin pepetek kan hanya dijual Rp3.500 untuk lima bungkus masing-masing isi empat gorengan ke pedagang, dan pedagang menjual ke konsumen seharga Rp4.000. Pangsa pasarnya juga orang kecil seperti saya, jadi kalau menjual harga mahal rasanya sulit laku,” kata Minah.

Baca Juga: Ridwan Kamil Temukan Minyak Goreng Curah Dibanderol Harga Tak Wajar, Pedagang Nakal Terancam Sanksi

Sedangkan Aan pedagang gorengan di Kelurahan Majalengka Wetan mengatakan, dirinya terpaksa menaikan harga gorengan yang semula harganya Rp2.000 untuk tiga buah gorengan, kini dia naikan menjadi Rp1.000 untuk satu buah goengan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat