kievskiy.org

Ruas Jalan Tol Cisumdawu Belum Bisa Dipakai Sepenuhnya, Ridwan Kamil: Sementara Hanya Seksi 1 Saja

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan ruas jalan Tol Cisumdawu belum bisa digunakan seluruhnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan ruas jalan Tol Cisumdawu belum bisa digunakan seluruhnya. /Pikiran-Rakyat.com/Novianti Nurulliah Pikiran-Rakyat.com/Novianti Nurulliah

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan ruas jalan Tol Cisumdawu belum bisa digunakan seluruhnya.

Menurut Ridwan Kamil, untuk sementara, hanya Seksi 1 atau Cileunyi-Pamulihan yang dapat digunakan masyarakat termasuk para pemudik.

"Saya yang kemarin ketemu dengan menteri PUPR dengan adanya longsor itu memang ada terkendala tapi sedang diupayakan bulan Juni sesuai jadwal masih bisa dibuka, hanya yang beroperasi tentunya yang kemarin dibuka ya segmen sampai daerah Sumedang 2 exit itu saya kira bisa dimanfaatkan orang mudik ke Sumedang bisa gunakan lewat 2 exit itu," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 18 April 2022.

Ditegaskan Ridwan Kamil, Tol Cisumdawu saat ini hanya dibuka Seksi 1 saja seperti pada masa uji coba sebelumnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Larang Mobil Dinas Digunakan untuk Mudik Lebaran

"Jadi sementara informasinya masih itu, nanti kalau ada kabar bahwa ada tambahan di exit berikut saya kabari secepatnya. Hari ini yang masuk ke meja saya masih sama seperti kemarin," kata dia.

Semenyara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar Bambang Tirtoyuliono mengatakan, rencana operasional Cisumdawu Juni seluruhnya kemungkinan belum bisa direalisasikan.

Menurut dia, setelah mendapatkan informasi dari PUPR Cisumdawu akan dioperasikan seluruhnya pada September ini.

"Saya dapat info dari pusat bahwa di seksi dua antara Rancakalong Sumedang itu ada 550 meter longsoran, itu kalau dilewati tidak aman. Jadi yang direncanakan bulan Juni ini selesai ternyata nggak bisa karena aspek teknis ini perlu penanganan cukup waktu, " ujarnya.

Menurut dia, kemungkinan September dapat digunakan keseluruhan dari Seksi 1-6.

"September bisa difungsikan, " ujarnya.

Dia menambahkan, jika pemudik ingin menggunakan ruas Seksi 1 maka dari Cileunyi keluar Rancakalong dan masuk ke jalan alternatif provinsi Rancakalong supaya tidak ada penumpukan.

Sebelumnya, adanya penyempitan di exit Tol Cileunyi Sumedang Dawuan, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat A Koswara mengatakan, Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) hanya ditujukan bagi pemudik yang akan ke Sumedang atau menuju Sumedang.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Pemudik Gunakan Jalur Selatan pada Lebaran 2022: Jauh dari Kemacetan

"Kita sarankan begitu karena ada kendala exit Cisumdawu yang di Pamulihan. Nah itu jalan keluarnya kecil. Kalau mudiknya ke arah timur lewat Cisumdawu nanti menumpuk di situ. Jadi sebaiknya diarahkan oleh Jasa Marga yang ke Cisumdawu mau ke Sumedang saja," ujar Koswara pada media saat bertemu dengan pihak PT KCIC di Gedung Pakuan, akhir pekan lalu.

Menurut dia, pihaknya baru mengusulkan hal tersebut. Pilihannya ke warga, pihaknya telah menyampaikan kondisi yang sebenarnya di exit Tol Cisumdawu Pamulihan.

"Tapi tetap jadi alternatif. Cuma ada kondisi seperti itu disarankan Sumedang saja," ucapnya.

Sementara itu, untuk potensi mudik Jabar diperkirakan akan terjadi 9 juta orang mobilitas mudik berdasarkan hasil surveinya.

Mereka diantaranya akan bergerak menjadikan Jabar sebagai lintasan menggunakan jalur tol nasional, yang tujuan samping jalan nasional lewat juga ke jalan provinsi.

"Ada beberapa titik yang kita kaji menjadi potensi kemacetan, misalnya ke arah timur Cileunyi, Kahatex, Nagreg, Limbangan, Gentong. Kemudian ke arah Garut, di Kadungora, Leles itu jadi kawasan yang macet," ucapnya.

"Kita sudah buatkan kajian manajemen rekayasa lalu lintasnya dan kepolisian juga sudah membuat rencana operasi cara bertindaknya. Harus nyambung semua," katanya.

Menurut dia, dari hasil survei melakukan pergerakan hampir kembali ke kondisi sebelum pandemi bahkan bertambah dengan panjang waktu libur 10 hari ini juga menambah pergerakan di lokal ditambah tempat wisata.

"Dulu mikirnya mudik ziarah ditambah ini tempat wisata harus dibuatkan rencana operasinya juga supaya lancar," ujarnya.

Pihaknya juga menyiapkan posko bersama kabupaten kota.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat