kievskiy.org

Siap Tangani Hepatitis Misterius, Pemprov Jawa Barat dan RSHS Bandung Bentuk Tim Ahli

Ilustrasi virus hepatitis misterius
Ilustrasi virus hepatitis misterius /Pixabay/13452116

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan hingga saat ini belum ada laporan atau kasus adanya dugaan anak yang mengalami hepatitis akut misterius. Meski demikian, sejumlah langkah disiapkan, di antaranya dengan membentuk tim ahli antara Pemprov Jabar dan juga RSUP dr Hasan Sadikin (RSHS). 

Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mengunjungi RSHS, Kota Bandung, Senin, 9 Mei 2022. 

"Jadi ada fenomena penyakit mirip hepatitis, hepatitis akut yang originnya belum bisa ditentukan jadi tidak masuk kategori hepatitis A-B-C tapi menyerang hati dengan gejala-gejala yang serupa. Di luar negeri sudah banyak ada yang meninggal dunia juga terduga di Jakarta saya laporkan di Jawa Barat belum ada ya," ujarnya. 

"Jadi Jawa Barat belum ada dan mudah-mudahan tidak ada sehingga imbauan ke masyarakat yang pertama jangan panik ya, seperti biasa kita sudah mengalami jatuh bangun oleh pandemi kunci keberhasilan dari mulai diri keluarga dan masyarakat adalah tenang saja," katanya melanjutkan. 

Baca Juga: Link dan Cara Lihat Hasil Seleksi Rekrutmen Bersama BUMN 9 Mei 2022 Pukul 14.00 FHCI BUMN

Ridwan menegaskan, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada kasus di Jawa Barat. Pihaknya sudah membentuk tim ahli bersama RSHS, ditambah laboratorium-labiratorium untuk mengecek apakah ini kategori yang terduga hepatitis akut yang originnya belum ketahuan atau bukan. 

"Seperti apa (labnya) tadi saya cek sudah siap bahkan alat-alat teknologi molekular terbaru sudah dimiliki (RSHS)," ucapnya. 

Kemudian, kata dia, ruangan juga sudah disiapkan jaga-jaga ada kasus di Jawa Barat. 

Baca Juga: Momen Unik Arus Balik Lebaran 2022, Monyet Kecil Diboyong Seberangi Lautan Menuju Pelabuhan Merak

"Untuk ketersediaan ruangan mah selalu mengikuti jumlah jadi dulu covid hanya beberapa puluh meningkat sampai akhirnya 200. Jadi sama juga kita enggak bisa nyebut jumlah karena kasusnya pun kan belum ada, tapi kalau ada pasti urutannya ya 2 kasur 4-10 itu prosedur itu saya kira sudah terlatih di Hasan Sadikin," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat