kievskiy.org

Ada Kasus PMK di 3 Wilayah di Jabar, DKPP Jabar Berencana Tutup Check Point di Losari dan Banjar

Ilustrasi sapi terkena wabah PMK.
Ilustrasi sapi terkena wabah PMK. /Pixabay/Najrah

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat bergerak cepat menyusul munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah di Indonesia.

Jawa Timur melaporkan terdapat kasus PMK pada 5 Mei 2022.

Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan, usai laporan tersebut, dia langsung berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk mencegah dan mewaspadai adanya temuan kasus PMK keesokan harinya yaitu pada 6 Mei 2022.

Kemudian ditindaklanjuti pada 7 Mei, DKPP Jabar bersama Tim Balai Veteriner Subang langsung mengambil sampel terduga PMK di Garut.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Terungkap Usai Bilqis Prasista Tumbangkan Rangking Satu Dunia

"Kemudian, selain di Garut, pada hari berikutnya sampel juga diambil di lokasi terduga di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Banjar. Sejumlah sampel terkonfirmasi 100 persen positif PMK,” ujarnya, Rabu, 11 Mei 2022.

“Jawa Timur itu melaporkan 5 Mei, dari informasi tersebut, besoknya kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan kewaspadaan, karena ada laporan dari Garut bahwa ada terduga kasus PMK di sana,” katanya melanjutkan.

Arifin merinci, temuan kasus PMK positif ada di Leles, Garut sebanyak 25 sapi potong, 3 sapi perah dan 5 domba.

Sementara Tasikmalaya 18 sampel sapi dinyatakan positif PMK dan 11 sapi di Kota Banjar dinyatakan positif 100 persen PMK.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat