kievskiy.org

Update Cacar Monyet dan Hepatitis Misterius di Jabar

Ilustrasi cacar monyet.
Ilustrasi cacar monyet. /Reuters

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatan Jawa Barat memastikan hingga saat ini di Jabar belum terdeteksi adanya hepatitis misterius akut yang belum ditemukan penyebabnya. Adapun 12 laporan dugaan namun ternyata hanya hepatitis biasa.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Jabar dr Vini Adiani Dewi mengatakan, sampai hari ini memang sudah 12 yang terlaporkan tapi baru kemungkinan dan ternyata setelah diteliti oleh ahli tidak positif hepatitis misterius akut.

"Alhamdulillah tidak ada yang positif atau probable untuk di Jabar jadi kebanyakan hepatitis biasa yang sudah diagnosa dan yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan yaitu bahwa penyampaian laporan kasus positif harus disampaikan oleh Kementerian Kesehatan. Jadi kami hanya menerima laporan lalu mengkonfirmasi pada ahli bisa di RSHS dan Kementrian baru dilaporkan tapi untuk penanganan berjalan terus tergantung kepada posisi pasien di kota atau kabupaten mana," ujar Vini usai Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa, 24 Mei 2022.

Dituturkan Vini, usai mereka menerima surat edaran Kemenkes pada akhir pekan minggu pertama Mei atau jelang akhir liburan lebaran kemarin pihaknya langsung mengadakan koordinasi dengan lintas profesi dengan seluruh Rumah Sakit se-Jabar untuk Dinas Kesehatan untuk melakukan suatu preventif promotif karena penularan hepatitis akut ini sementara disinyalir dari makanan atau minuman yang masuk ke dalam saluran pencernaan.

Baca Juga: Rugikan Negara Rp61 Miliar, Tiga Tersangka Pencurian Uang Rakyat Dana Covid-19 Diproses Hukum

"Hal itu kami antisipasi itu dengan tindakan promotif preventif dan, yang kedua persiapan pasien ke sendiri, yang ketiga alur rujukannya serta pelaporan di mana kami di Jawa Barat menyampaikan bahwa setiap faskes atau Dinas Kesehatan dapat melaporkan kasus hepatitis akut ini yang belum diketahui penyebabnya. Kepada email hepatitisjabar@gmail.com," ucapnya.

Sementara itu, untuk cacar monyet, kata Vini skemanya sama seperti hepatitis misterius akut. Pihaknya menunggu arahan dari Kemenkes dan hanya Kemenkes yang berwenang mengumumkan kasusnya.

"Sekali lagi kami pada prinsipnya menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan tapi kalau untuk promosi preventif pencegahannya sudah kami sampaikan kepada seluruh dinas kota kabupaten. Jadi memang dalam hal ini seperti flu Singapura yang pada anak-anak lalu pada binatang pun termasuk penyakit kuku dan mulut ini kan jelang idul kurban itu termasuk hal-hal yang kami adakan antisipasi untuk dengan cara sosialisasi dan kesiapan fasyankes untuk dapat mencegah adanya keberadaan penyakit tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Usai GP Spanyol, Mercedes Benz Optimis Rebut Kembali Juara Dunia

Adapun antisipasi cacar monyet, lanjut dia, penularannya seperti cacar-cacar yang biasa lainnya. Tapi karena pihaknya masih menunggu info status dari Kementerian Kesehatan terkait apa yang harus dilakukan. Akan tetapi untuk tindak lanjutnya, Dinkes Jabar berupaya preventif atau pencegahan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat