PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum bisa mengalihkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) meskipun ada kasus Hepatitis Akut Misterius yang menghantui anak-anak.
Saat ini kata dia yang perlu dilakukan adalah edukasi kepada publik terkait dengan pencegahan penyakit yang menular melalui saluran pernapasan.
Hal itu disampaikan Kepala Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan DKI Jakarta Lies Dwi Oktavia saat ditemui usai rapat bersama Komisi E DPRD Jakarta, Rabu 18 Mei 2022.
"Karena kalau kita lihat perkembangan kasus secara umum ok ada, tapi belum sampai begitu perlu untuk mengembalikan ke PJJ," katanya.
Baca Juga: Warga Boleh Lepas Masker, Wagub DKI: Tanda Jakarta dan Indonesia Sudah Membaik
Dwi Oktavia menuturkan, prinsipnya semua penyakit perlu dilakukan pencegahan, utamanya penyakit yang menular melalui saluran pencernaan.
Saat ini kata dia, masyarakat masih perlu melakukan protokol kesehatan karena penyakit ini masih misterius.
Dwi menyebutkan ada tiga hal yang menjadi standarisasi penetapan seseorang akan digolongkan ke dalam Hepatitis Akut Misterius.
Pertama, kadar SGOT/SGPT tinggi di atas 500 µ/L (mikro per liter). Kedua usia seseorang yang terpapar di bawah 16 tahun. Ketiga, pemeriksaan Hepatitis A, B, C, D, dan E negatif.