kievskiy.org

Beras Bansos yang Ditimbun Diduga Bukan untuk Warga Depok, Dinsos: Tidak Pernah Gunakan Jasa Ekspedisi

Dinsos menyebutkan beras 3,6 ton yang tertimbun bukan milik pihaknya dan tidak disalurkan untuk warga Depok.
Dinsos menyebutkan beras 3,6 ton yang tertimbun bukan milik pihaknya dan tidak disalurkan untuk warga Depok. /Antara/ Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT – Pemilik timbunan beras yang diduga bantuan sosial (bansos) yang dikubur di lahan kosong di Jalan KSU, Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, masih belum terungkap.

Beras bermerek BerasKita Premium dengan kemasan ukuran 5 Kg, 10 Kg, 20 Kg, sebanyak 3.675 kilogram atau 3,6 ton yang terdiri 289 karung ditemukan di lahan kosong milik warga, yakni Rudi Samin

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, Jawa Barat menyatakan bahwa beras 3,6 ton tersebut bukan milik pihaknya dan tidak disalurkan untuk warga Depok.

Kepala Dinsos Kota Depok, Asloeh Madjri mengatakan bahwa paket beras yang diduga bantuan presiden itu tidak ada kaitannya dengan pihaknya.

Baca Juga: Profil Kades Lambangsari Bekasi Pipit Heryanti, Pejabat Cantik yang Diduga Maling Uang Rakyat Rp466 Juta

Lebih lanjut, dia menegaskan pemerintah Kota Depok juga tidak memiliki kaitan dengan temuan beras dan juga bukan untuk warga Depok.

"Jadi tidak ada tidak ada hubungannya dengan Dinsos Kota Depok," katanya, saat ditemui di Depok. Rabu.

Adapun selama penyaluran bansos di Kota Depok, dia mengakui berjalan lancar dan tidak menemui kendala dengan warga penerima manfaat.

"Penyaluran di Depok sejauh ini aman, dan Dinsos tidak pernah menggunakan jasa ekspedisi," ujar Asloeh Madjri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Sementara itu, pemilik lahan Rudi Samin mengklaim beras bansos itu dikubur di tanah miliknya oleh pihak ekspedisi JNE.

Pada awalnya, dia mengakui mendapat laporan adanya paket bansos yang ditimbun. Kemudian dari informasi tersebut dia melakukan penggalian pada Selasa, 26 Juli 2022, namun hasilnya belum ditemukan beras bansos tersebut.

Baca Juga: Prediksi Jokowi: Enam Bulan Lagi Ada 800 Juta Orang Kelaparan dan Kekurangan Makan Akut

Pada Rabu, 27 Juli dan Kamis, 28 Juli, Rudi Samin melanjutkan penggalian di sekitar lokasi secara acak dengan menyewa alat berat, namun hasilnya masih nihil.

Selanjutnya, Rudi melakukan penggalian kembali pada Jumat, 29 Juli 2022, dan barulah timbunan bansos, yang terdiri dari beras, terigu, hingga telur ditemukan olehnya.

Rudi mengungkapkan sejak awal ditemukan timbunan bansos, bahan pangan tersebut sudah mengeluarkan bau busuk menyengat.

"Saya mendapat informasi ada paket bansos yang ditimbun, setelah itu saya lapor ke pihak kepolisian," katanya.

"Kita berharap kasus ini diungkap secara tuntas sehingga bisa menjadi jelas permasalahannya," katanya menambahkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat