kievskiy.org

Subsidi Kedelai Membuat Pengrajin dan Pedagang Tempe Galau

Ilustrasi salah satu tempat pembuatan tempe di kawasan Tarogong Kidul.
Ilustrasi salah satu tempat pembuatan tempe di kawasan Tarogong Kidul. /Dok. KP Dok. KP

PIKIRAN RAKYAT - Adanya rencana pemerintah untuk kembali menyalurkan kacang kedelai bersubsidi, malah disambut gundah gulana oleh para pengrajin dan pedagang tahu tempe di Garut.

Hal ini dikarenakan keberadaan kedelai subsidi selama ini tak pernah mereka rasakan karena selalu habis didominasi oleh pedagang bermodal besar.

Seperti diungkapkan Ujang, salah seorang pengrajin tempe di kawasan Kecamatan Tarogong Kidul, Garut. Adanya kebijakan pemerintah yang akan menyalurkan kedelai bersubsidi jilid 2 bukannya membuat dirinya gembira tapi malah sebaliknya.

Ia menilai kebijakan itu bukannya akan membuat pengrajin tahu tempa berskala kecil seperti dirinya terbantu, tapi malah lebih dibuat susah.

Baca Juga: Masyakarat Kena Prank! Harga Pertalite Tetap Rp7.650 di 1 September 2022

Sudah dapat dipastikan pengrajin dan pedagang kecil seperti dirinya tidak akan mendapatkan kacang subsidi karena seperti yang sudah-sudah, kacang kedelai akan habis dibeli oleh para pengrajin dan penjual yang memiliki modal besar.

"Seharusnya pengrajin dan pedagang kecil seperti kami inilah yang mendapatkan bantuan kacang bersubsidi, bukannya pengrajin dan pedagang yang memiliki modal besar. Yang terjadi selama ini, kedelai bersubsidi justeru didominasi para pengrajin dan pedagang bermodal besar sehingga pengrajin dan pedagang seperti kami malah dibuat salin susah," ujar Ujang, Kamis (1/9/2022).

Ia menilai, penyaluran kedelai subsidi dari pemerintah melalui Bulog selama ini tidak adil karena tidak pernah sampai ke pengrajin dan pedagang kecil.

Selama ini hanya pengrajin dan pedagang bermodal besar yang tergabung di Kopti yang mendapatkan jatah kacang subsidi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat