kievskiy.org

Disperindag Jabar Awasi SPBU Pertamina dan Vivo

Ilustrasi aktivitas pengisian BBM di SPBU.
Ilustrasi aktivitas pengisian BBM di SPBU. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT  - Harga bahan bakar minyak (BBM) naik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat telah mulai mengawasi SPBU-SPBU guna mengantisipasi adanya potensi pelanggaran ukuran.

"Pengawasan itu kegiatannya, kita mengawasi berjalannya kenaikan BBM di SPBU dan segala macam ditambah dengan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa hal ini memang harus dilakukan oleh pemerintah terkait dengan naiknya harga minyak dunia begitu ya, kemudian subsidi yang sudah besar Rp 520 triliun," ujar Kepala Dinas Perindag Jabar, Iendra Sofyan di Gedung DPRD Jabar, Senin, 5 September 2022.

Pengawasan lainnya, pihaknya akan memastikan BBM di SPBU tidak dioplos.

Baca Juga: Taqy Malik Cerita Keajaiban Penumpang Selamat dari Kecelakaan Maut: Putar Murottal Al-Qur'an Sepanjang Jalan

"Kita awasi jangan sampai nanti ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan atau mencari untung begitu. Itu bagian Indag meskipun itu ada tugasnya pembagian dengan kabupaten kota untuk metrologinya ya, kalau kita mengawasi dari perdagangan nya," ucapnya.

Iendra mencontohkan kasus SPBU Vivo, di Jabar ada 4 SPBU milik perusahaan Swiss tersebut.

"Kok bisa (lebih murah) sebetulnya secara perdagangan energi dan mineral boleh-boleh saja karena kan sekarang ada Shell dan segala macem tinggal kita lihat apakah oktannya di bawah atau segala macam itu sah-sah saja. Apakah merusak mesin merusak lingkungan silakan masyarakat memilih. Tapi itu langsung ditangani oleh pemerintah pusat ya," tuturnya.

Baca Juga: Daftar ke PPP, Istri Dicky Chandra Dipastikan Jadi Caleg Provinsi Jabar

Tak hanya itu, Dinas Perindag pun memonitor potensi kenaikan bahan pokok di pasaran. Namun hingga Senin ini terpantau belum ada kenaikan yang signifikan.

"Selama ini yang naik memang itu telur ya tapi itu sebetulnya dari sisi produksi atau ketersediaan itu aman," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat