PIKIRAN RAKYAT - Gelombang demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah masih berlanjut, Rabu 7 September 2022.
Di Purwakarta, unjuk rasa mahasiswa itu diwarnai kericuhan. Mereka memaksa masuk ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) hingga merusak pagar gerbang utama.
Kapolres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Edwar Zulkarnain mengaku mengedepankan langkah persuasif.
“Bagaimanapun, peserta unras adalah bagian dari masyarakat yang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi dan dilindungi undang-undang,” katanya.
Baca Juga: Tugu Sepatu Cibaduyut Kembali Berdiri Gagah, Netizen Ungkap Rasa Lega: Akhirnya...
Berdasarkan laporan kontributor “PR” Hilmi Abdul Halim, unjuk rasa mahasiswa kali ini adalah yang kedua kali digelar sejak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sebelum tiba di gerbang Gedung DPRD Purwakarta, massa terlebih dahulu melakukan konvoi di jalan protokol. Aksi jalan kaki bersama itu pun sempat menimbulkan kemacetan di Jalan Ahmad Yani selama beberapa jam.
Tiba di Gedung DPRD, perwakilan mahasiswa bergantian melakukan orasi. Mereka menyampaikan empat tuntutan, salah satunya memprotes kenaikan harga BBM bersubsidi karena dinilai menyengsarakan rakyat.
“Yang kedua, berantas mafia migas, kemudian meminta pemerintah menstabilkan harga kebutuhan pokok dan yang keempat untuk menjaga persediaan dan pendistribusian BBM,” kata salah seorang koordinator mahasiswa.