kievskiy.org

Kronologi Santri di Garut Dianiaya 16 Orang Saat Mondok: Dipaksa Mengaku Curi HP Berakhir Babak Belur

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. /Pixabay/Annabel P Pixabay/Annabel P

PIKIRAN RAKYAT - Seorang ibu melaporkan aksi kekerasan yang dialami sang anak saat tengah menimba ilmu di salah satu pesantren di Garut, Jawa Barat.

Neneng Nuryana menyebutkan anaknya jadi korban penganiayaan yang dilakukan 16 santri lainnya.

Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka di beberapa bagian tubuh, bahkan gendang telinganya sampai pecah.

Neneng Nuryana menuturkan bahwa peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya terjadi akhir Juli lalu.

Baca Juga: Dipimpin Alvin Faiz, Az-Zikra Diambang Kehancuran: Demi Allah, Terjadi Maksiat dan Perbuatan Zina

Pihaknya selama ini masih berusaha sabar menunggu niat baik dari pihak keluarga para pelaku, tetapi tampaknya tak ada niat baik.

"Tadinya kami berharap hal ini masih bisa diselesaikan secara baik-baik," ucap Neneng Nuryana, Senin, 12 September 2022.

"Namun ternyata pihak keluarga para pelaku dan pengurus pesantren tak ada niat baik hingga akhirnya kami terpaksa membawa kasus ini ke ranah hukum," tuturnya menambahkan.

Neneng Nuryana mengungkapkan bahwa peristiwa penganiayaan yang menimpa anaknya berawal ketika sang anak, AH (16), yang sedang menimba ilmu di Pesantren Persis Rancabango, dituding telah mencuri handphone.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat