kievskiy.org

Tim Forensik Sebut Ada Korban Selain AM dalam Kasus Dugaan Penganiayaan di Gontor

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. /Pixabay/kalhh Pixabay/kalhh

PIKIRAN RAKYAT – Meninggalnya salah satu santri di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur akibat penganiayaan, diduga tidak terjadi pada salah satu korban saja.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Ponorogo Ajun Komisaris Polisi Nikolas, terdapat dua korban lain berjenis kelamin laki-laki yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Namun, ia mengatakan bahwa kedua laki-laki tersebut sehat dan masih bisa melanjutkan pembelajaran seperti biasanya.

Nikolas mengatakan, untuk sementara ini pihaknya akan fokus terlebih dahulu terhadap forensik korban AM (17).

Baca Juga: Gedung DPRD Cimahi 'Disita', Mahasiswa Ungkap 6 Tuntutan dalam Aksi Tolak Kenaikan BBM

“Ada dua korban lain jenis kelamin laki-laki dalam peristiwa ini dan mereka sehat bisa melanjutkan pembelajaran. Kami sementara ini fokus terhadap forensik korban AM, selebihnya akan disampaikan oleh Kapolres Ponorogo,” ucap Nikolas saat diwawancarai di Palembang.

Menurutnya, jenazah AM diautopsi oleh ahli forensik di Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang dan dokter forensik Rumah Sakit Umum Pusat Moh. Moesin Palembang, dengan dibantu oleh empat orang asisten medis serta melibatkan penyidik kepolisian.

“Jenazah diautopsi menyeluruh oleh tim forensik sebagai upaya pemenuhan barang bukti secara ilmiah untuk ungkap kasus ini,” ujarnya.

Nikolas menuturkan, saat ini polisi sedang menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan santri AM meninggal dunia pada 22 Agustus 2022, saat dirinya tengah menempuh pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat