kievskiy.org

Fakta Baru Kasus Meninggalnya Santri Gontor: Kronologi Lengkap Penganiayaan, Diawali dari Kegiatan Pramuka

Ilustrasi penganiayaan. Santri Gontor tewas diduga dianiaya.
Ilustrasi penganiayaan. Santri Gontor tewas diduga dianiaya. /Pixabay/PublicDomainPictures

PIKIRAN RAKYAT – Penganiayaan yang berujung pada kematian salah seorang santri di Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Ponorogo ternyata diawali dari kegiatan pramuka.

Albar Mahdi (17), santri asal Palembang Sumatera Selatan meninggal dunia karena diduga mengalami penganiayaan oleh santri senior.

Berdasarkan data yang dihimpun Pikiran-Rakyat.com dari YouTube JTV di lapangan, merunut pada kronologi kejadian, diketahui almarhum Albar Mahdi menjadi ketua panitia dari kegiatan perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) di Kecamatan Sambit, Ponorogo pada 18-19 Agustus 2022.

Kemudian, pada Sabtu 20 Agustus 2022, seluruh peserta kemah mengembalikan semua alat-alat pramuka yang digunakan.

Baca Juga: Hari Ini Jenazah Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya Diautopsi, 16 Saksi Sudah Diperiksa

Dua hari menjelang, Albar Mahdi kemudian dipanggil senior pada Senin, 22 Agustus 2022 karena disebut ada masalah dalam barang yang kurang dan bertanggung jawab sebagai ketua panitia.

Pada saat itu, Albar Mahdi disebut terlibat cekcok dengan santri senior. Cekcok yang terjadi saat pengembalian alat pun mengarah pada penganiayaan yang dilakukan terhadap korban.

Usai terlibat cekcok, Albar Mahdi kemudian dibawa ke rumah sakit Yaspim Darussalam Gontor namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Sementara itu, hingga Rabu, 7 September 2022 polisi sudah memeriksa 16 saksi, mulai dari rekan korban sesama santri, ustaz pengasuh pondok pesantren, hingga dokter yang memberi perawatan pada korban sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat