kievskiy.org

Pengeroyokan Santri di Garut Dipicu Adanya Dugaan Pencurian yang Dilakukan Korban

Muadir Muallimin atau Pengasuh Ponpes Persis 99 Rancabango, Lutfi Lukman Hakim.
Muadir Muallimin atau Pengasuh Ponpes Persis 99 Rancabango, Lutfi Lukman Hakim. /Pikiran Rakyat/Aep Hendy Pikiran Rakyat/Aep Hendy

PIKIRAN RAKYAT - Aksi pengeroyokan yang dilakukan belasan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Persis 99 Rancabango terhadap salah seorang santri lainnya, dipicu adanya aksi pencurian yang dilakukan korban.

Pihak keluarga korban pengeroyokan berharap aparat mau menindaklanjuti kasus ini seadil-adilnya.

Lutfi Hakim selaku Pengasuh Ponpes Persis 99 Rancabango mengungkapkan adanya dugaan aksi pencurian yang dilakukan korban, AH (16).

Lutfi menambahkan jika korban tidak hanya sekali melakukan aksi pencurian. Dia menyebut korban sering mengambil barang milik santri di pondok tersebut.

Baca Juga: Daftar Nama Penerima BSU di Kemnaker.go.id, Cek Uang Rp600 Ribu Sudah Cair

"Aksi yang tak diinginkan yang dilakukan sejumlah santri terhadap AH merupakan aksi spontanitas. Hal itu terjadi saat AH diintrogasi akan tetapi AH awalnya tak mau mengakui jika dirinya telah mencuri handphone milik salah seorang santri," ujar Lutfi saat ditemui di Ponpes Persis 99 Rancabango, Selasa 13 September 2022.

Meski dilakukan di dalam kawasan pondok, Lutfi menyebut aksi pengeroyokan lepas dari pengawasan pengurus pondok, karena dilakukan pada malam hari.

Adapun akibat dari pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuhnya, termasuk gendang telinga yang pecah. Namun terkait aksi penyiraman oleh air comberan terhadap korban, dengan tegas dibantahnya.

Menurut Lutfi, keterangan terkait adanya aksi penyiraman oleh air comberan hanya hoaks. Sedangkan gendang telinga korban yang robek hal itu disebutnya karena kecelakaan dan nantinya akan sembuh kembali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat