kievskiy.org

Selama Pandemi Covid-19, Nia Gania : Pasokan Barang untuk Pasar Tradisional Relatif Aman

ILUSTRASI pasar tradisional.
ILUSTRASI pasar tradisional. /MUSLIH SUPRIANTO/

PIKIRAN RAKYAT - DI tengah pandemi Covid-19, pasokan berbagai jenis barang untuk pasar tradisional di Garut masih berjalan normal. Dengan demikian, stok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Garut pun masih aman.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kabupaten Garut, Nia Gania, sejak pandemi Covid-19 melanda, pasokan barang ke pasar tradisional di Garut sama sekali tak mengalami gangguan. Berbagai bahan kebutuhan masyarakat yang biasa dijual di pasar tradisional pun selalu tersedia dan tak pernah kekurangan.

"Alhamdulillah, berbagai barang kebutuhan masyarakat tak pernah kekurangan stok di pasar-pasar tradisional yang ada di Garut. Hal ini terjadi dari awal kemunculan pandemi Covid-19 hingga saat ini," kata Gania, Selasa 16 Juni 2020.

Baca Juga: Setelah Daging Ayam, Kini Gilliran Harga Telur Alami Kenaikan

Diungkapkan Gania, saat ini di Kabupaten Garut terdapat 88 pasar. Dari jumlah sebanyak itu, yang dikelola oleh pemerintah daerah hanya ada 15 pasar rakyat, sedangkan sisanya sebanyak 73 merupakan pasar desa.

Di tengah pandemi Covid-19, tuturnya, seluruh pasar yang ada di Garut masih tetap aktif. Sejak ditetapkannya darurat pandemi Covid-19 di Garut, pasokan barang, terutama kebutuhan pangan pun tetap tersedia.

"Memang sempat ada bahan kebutuhan masyarakat yang sempat berkurang stoknya, sehingga menyebabkan harganya menjadi naik di pasaran. Namun tidak sampai terjadi kelangkaan yang parah bahkan sekarang sudah mendekati normal lagi," ujarnya.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Pembangunan Jalur Lingkar Barat Purwakarta Tertunda

Gania juga menyampaikan, meskipun sempat diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), akan tetapi hal itu tak sampai mengganggu aktivitas jual beli di pasar tradisional. Aktivitas terbilang masih normal meskipun tanpa mengabaikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, Gania mengakui cukup kesulitan untuk benar-benar menghindari terjadinya kerumunan orang di pasar, begitupun dengan keharusan untuk menjaga jarak. Namun untuk penggunaan masker sendiri, selama ini sudah dilakukan baik oleh pedagang maupun pembeli di pasar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat