kievskiy.org

53 Persen Kasus Covid-19 di Bogor Terjadi di Fasilitas Kesehatan, Bima Arya: Banyak yang Tidak Taat

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.*
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor.* /ANTARA/Humas Pemkot Bogor

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 53 persen kasus Covid-19 baru di Kota Bogor bersumber dari fasilitas kesehatan Kota Bogor.

Dari penelusuran Dinas Kesehatan Kota Bogor, ditemukan fakta banyak fasilitas kesehatan yang tidak menaati protokol kesehatan. Demikian disampaikan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam konferensi pers penanganan penyebaran Covid-19 di Balaikota Bogor, Jumat 19 Juni 2020.

“Di Kota Bogor ada 163 kasus positif, dan sempat terjadi lonjakan pada 9 Juni. Dari lonjakan itu, 53,48 persen atau 28 kasus baru setelah didalami dari faskes seperti laboratorium, apotek, dan fasilitas kesehatan. Di tempat tersebut banyak fakta tidak ditaatinya protokol kesehatan, misalnya jalur pasien yang belum dipisah, pengelolaan limbah medis, dan pemisahan toilet yang belum dilakukan,” ujar Bima Arya.

Baca Juga: Akibat Bentrok yang Terjadi Di Lembah Galwan, Masyarakat India Hancurkan Barang dari Tiongkok

Kasus baru lainnya bersumber dari beberapa klaster. Pertama klaster dari luar Kota Bogor, sebanyak 10 kasus atau 19,23 persen, kemudian klaster kantor pemerintahan sebanyak 7 kasus atau 13,4 persen, dan klaster pertokoan dan pusat perbelanjaan, sebanyak 8 kasus atau 13.89 persen.

“Berdasarkan data tadi, transmisi lokal bisa dikendalikan. Masalahnya justru terjadi di faskes dan kantor pemerintahan. Jadi dua itu kita perbaiki,” kata Bima.

Menurut Bima, ada tiga langkah yang akan dilakukan Pemkot Bogor untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Pertama, penguatan mitigasi infeksi. Sistem yang digunakan adalah sistem lacak dan pantau dengan membentuk tim detektif Covid-19 atau deteksi aktif.

Baca Juga: Tasikmalaya Dihantam Bencana Alam Bertubi-tubi, Ketua DPRD Minta Pemkab Gunakan BTT

“Ada dua unit tim di detektif covid, unit pelacak dan pemantau,” ujar Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat