kievskiy.org

24 Anak di Jabar Mengalami Ginjal Akut, IDAI Jawa Barat: Pasien Ditempatkan di Tempat Khusus

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Foto: Pixabay/ sasint

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah anak dengan kasus gangguan ginjal akut di Jabar bukanlah sepuluh anak. Namun hingga 14 Oktober lalu tercatat 24 anak di Jabar mengalami gangguan ginjal akut.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Barat dr. Dzulfikar Djalil Lukmanul Hakim membenarkan saat ini kasus gangguan ginjal akut di Jabar mencapai 24 kasus. Di antaranya saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit dr Hasan Sadikin atau RSHS.

"Pelaporan dari setiap spesialis anak (SpA) yang ada kasus Acute Kidney Injury (AKI) atau penurunan Urine Output (UO) langsung ke pengurus pusat IDAI," ujarnya dalam pesan singkat, Selasa 18 Oktober 2022.

"Informasi keseluruhan dikonfirmasi ke PP IDAI (Dr Piprim). Data 10 anak yang dirawat di RSHS, 14 yang dirawat di luar RSHS," tulisnya melanjutkan.

Baca Juga: PSSI Tak Sambut FIFA, Jokowi Bersuara

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan pihak RSHS belum memberikan tanggapan.

Terpisah, kepada awak media Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Ryan Bayusantika Ristandi menuturkan, kasus ginjal misterius ini terdapat di Purwakarta, KBB, Cimahi, Cianjur, Garut, Kota Sukabumi, Majalengka, dan Kota Bandung. Hingga saat ini pihaknya memastikan belum ada yang meninggal dunia akibat kasus tersebut.

Menurut dia, AKI UO paling banyak di usia balita. Meskipun prosedur dari Kementerian Kesehatan usianya kurang dari 18 tahun dengan gejala yang di antaranya demam, ada penurunan kesadaran, sesak, ada buang air kecil yang semakin sedikit, bahkan sampai tidak bisa buang air kecil dan dalam 24 jam tidak keluar sama sekali.

Ia mengimbau jika masyarakat menemukan gejala seperti ini bahkan ditandai bengkak di kelopak mata ataupun di kaki atau di perutnya pada anak-anak usia di bawah 5 tahun, harus segera dibawa ke rumah sakit.

"Nanti anak akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian pasien ini akan disiplasi atau ditempatkan di tempat khusus. Bisa di PICU atau NICU, tergantung usianya," ucap dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat