kievskiy.org

Seorang Nelayan Sungaibuntu Tewas Setelah Perahunya Pecah Dihantam Gelombang

ILUSTRASI - Nelayan di perairan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.*
ILUSTRASI - Nelayan di perairan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.* /TOMMI ANDRYANDY/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - EMPAT nelayan Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, dikabarkan hilang terhempas gelombang pasang. Tiga di antara ditemukan selamat di Pantai Tanjungsari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, namun seorang nelayan meninggal dunia, Senin 22 Juni 2020.

Wanusuki, salah seorang warga pesisir Karawang menjelaskan, ke empat nelayan itu berangkat dari pantai Sungaibuntu, Minggu 21 Juni 2020, sekira pukul 17.00 WIB. Biasanya mereka sudah kembali ke daratan pada pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB. 

Namun, Senin pagi 22 Juni 2020 mereka belum kembali ke daratan.  Pihak kerabat dan nelayan setempat sempat mencari keberadaan mereka.

Baca Juga: HUT DKI, Anies Baswedan Klaim Covid-19 di Jakarta telah Terkendali dan Potensi Lonjakan Tak Terjadi

Menjelang siang, pihak tempat pelelangan ikan (TPI) Sungaibuntu menerima kabar salah seorang nelayan nahas itu ditemukan meninggal dunia di Pantai Tanjungsari. Nelayan tersebut bernama Nurjaman.

Demikian pula tiga nelayan lainnya terdampar di Tanjungsari. Hanya saja mereka masih bertahan hidup kendati ditemukan dalam kondisi lemas.

Baca Juga: Ridwan : PSBB di Kecamatan Selaawi Garut Dipastikan Tak Diperpanjang

"Dari informasi yang saya terima. Ke empat nelayan itu terobang-ambing gelombang semalamam. Kapal kayunya pecah dihantam gelombang," kata Wanusuki.

Dijelaskan juga, tiga nelayan berhasil meraih pecahan perahu hingga mereka bisa bertahan hingga terhempas ke Pantai Tanjungsari. Namun Nurjaman terpisah sendirian hingga nyawanya tak terselamatkan.

Baca Juga: Berenang 300 Meter Minta Diselamatkan Nelayan Lain,Nahkoda: Kapal Pecah dan Tenggelam Disambar Petir

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat