kievskiy.org

Situs Matangaji Dibongkar Padahal Diyakini Cagar Budaya, Langkah Lanjutan DPRD Cirebon Dipertanyakan

Pengamat Budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
Pengamat Budaya Cirebon Jajat Sudrajat. /Pikiran-Rakyat.com/Egi Septiadi

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat Budaya Cirebon Jajat Sudrajat, masih menunggu langkah lanjutan Komisi III DPRD Kota Cirebon, tentang tenggang waktu yang diberikan kepada Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) terkait dugaan penemuan Situs Matangaji.

Pihaknya meyakini jika ditemukan struktur bangunan bersejarah, situs tersebut bisa dikategorikan sebagai cagar budaya.

"Kemudian Wali Kota Cirebon juga siap untuk merelokasi tempat itu menjadi situs, yang kedepannya menjadi cagar budaya dan objek wisata bersejarah di Cirebon," katanya.

Baca Juga: Tahu Password HP Anang Hermansyah, Ashanty Tak Pernah Cek Isi WhatsApp sang Suami

Ia menambahkan sampai saat ini, pasca duduk bersama dewan beberapa bulan terakhir sebelum masa pandemi, dewan menugaskan DKOKP untuk mengkaji secara mendalam.

"Kami sampai sekarang masih menunggu hasilnya, kita suah siap rekomendasi dari balar sudah turun bahkan pakwali sendiri sudah mengetahui, minimalnya merelokasi baru nanti ada proses pembangunan ulang," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Situs Matangaji dibongkar oleh pemilik tanah, Subekti lantaran tanahnya akan di jual kepada pihak pengembang untuk dibangun perumahan.

Baca Juga: Tangani Limbah Medis Covid-19 di Jabar, Direktur Jasa Medivest: Kapasitas Penanganan Sudah Mumpuni

Ahli Naskah Kuno Cirebon R. Achmad Opan Safari Hasyim, menyatakan situs tersebut adalah bukti sejarah perlawanan masyarakat Cirebon terhadap Belanda kala itu.

"Saya ikut prihatin atas pembongkaran situs ini, dalam kasus ini perlu ada pihak yang bertanggung jawab, jika memang itu pihak developer perumahan maka pihak developer harus bertanggung jawab," kata Achmad saat ditemui di rumahnya, beberapa waktu silam.

Achmad menjelaskan memang bentuk bangunan Situs Matangaji, sekarang kondisinya sudah rata dengan tanah tapi bisa dilakukan rekontruksi untuk di bangun kembali.

Baca Juga: Turun Lebih dari 90 Persen, Penjualan Motor di Mei 2020 Dikuasai Suzuki

Karena dulu, Gua Sunyaragi sempat di bombardir oleh Belanda, namun saat itu dilakukan langkah rekontruksi hingga akhirnya dibangun kembali hingga kondisinya seperti sekarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat