kievskiy.org

Hasil Rapid Test Massal, Juru Parkir Pasar dan Sopir Reaktif Covid-19

ILUSTRASI - ASN ikuti rapid test massal.
ILUSTRASI - ASN ikuti rapid test massal. /DOK.Humas Pemkab Kebumen

PIKIRAN RAKYAT - GUGUS Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi menemukan dua warga reaktif usai menggelar rapid test massal di Pasar Lama Cikarang. Keduanya merupakan sopir angkutan barang dan juru parkir.

Juru Bicara Gugus Tugas, Alamsyah menyatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan swab test kepada warga yang dinyatakan reaktif. “Tadi (kemarin) sudah kami lakukan swab test, tinggal menunggu hasilnya seperti apa. Hasilnya didapatkan dalam dua hari,” kata Alamsyah, Rabu 24 Juni 2020.

Kedua warga yang dinyatakan reaktif itu merupakan warga Kabupaten Bekasi (juru parkir) dan Jakarta (sopir). “Untuk yang warga Jakarta kami koordinasi untuk kirim datanya ke Gugus Tugas DKI Jakarta,” ucap dia.

Baca Juga: Jadi Balon Bupati Termuda, AKA Optimis Bisa Maju Lewat Tiga Parpol di Pilkada Tasikmalaya

Temuan warga reaktif ini merupakan hasil rapid tes massal yang dilakukan dalam rangka HUT Bhayangkara ke-74. Tes ini menyasar lokasi yang kerap didatangi banyak orang, seperti pasar. Tes pun dilakukan di dua lokasi yakni Sentra Grosir Cikarang dan Pasar Lama Cikarang.

“Total kami lakukan tes pada 100 sampel di SGC dan hasilnya seluruhnya non-reaktif. Kemudian di Pasar Lama Cikarang kami lakukan pemeriksaan terhadap 94 sampel dan ada dua yang reaktif,” ujar Alamsyah.

Baca Juga: Tujuh Hari Tak Ditemukan, Tim SAR Hentikan Pencarian Nelayan Hilang di Pantai Cikalong Tasikmalaya

Alamsyah menambahkan, warga yang dinyatakan reaktif saat ini tengah dikarantina sambil menunggu hasil swab. Selain itu, pihaknya pun telah menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh Pasar Lama Cikarang. “Ini dilakukan untuk mencegah penularan yang berpotensi terjadi,” ucap dia.

Sementara itu, setelah tidak ada penambahan kasus dalam 10 hari terakhir, jumlah terkonfirmasi positif di Kabupaten Bekasi kini bertambah lima kasus menjadi total 243 kasus. Sebanyak enam pasien di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan sisanya mengisolasi mandiri.

Baca Juga: Prajurit Indonesia Gugur saat Operasi Perdamaian di Kongo, PBB Kutuk dan Minta Investigasi Cepat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat