kievskiy.org

Mengaku Tak Tahu Status Lahan SDN Jayamukti 3, Pihak Pembeli: Kita Tidak Butuh Lahan Bermasalah

Ilustrasi sekolah
Ilustrasi sekolah /DOK. PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT - Seorang tukang cuanki yang membeli lahan SDN Jayamukti 3 Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut meminta kembali uang sebesar Rp 80 juta. 

"Malah ramai masalah sekarang jadinya. Saya mau minta uang Rp80 juta dikembalikan saja. Soalnya kita enggak butuh lahan bermasalah," ujar Didi, perwakilan keluarga Abdul Manaf yang membeli lahan sekolah di Setda Garut, Rabu 1 Juli 2020.

Tak jelasnya status tanah membuat pembeli lahan ingin meminta kembali uang sebesar Rp 80 juta. Pihak keluarga tak mengetahui jika lahan yang dibeli merupakan aset Pemkab Garut.

Baca Juga: Pilih Bertani Melon Rangga Diapresiasi, Ganjar Pranowo: Masih Muda Berani Terjun di Dunia Pertanian

Lahan seluas 2.100 meter persegi itu dibeli oleh kakaknya untuk dijadikan sebagai kandang ayam. Sementara, Lokasi SDN Jayamukti 3 kini sudah dipindahkan karena lahan yang dijual ke Abdul Manaf berada di lokasi rawan longsor. 

"Setelah beberapa bulan dibeli, bangunan sekolah tak dibongkar pihak desa dan sekolah. Beberapa bahan bangunannya dijual lagi. Makanya kami mau minta dikembalikan saja uangnya," katanya.

Tanah itu ditawarkan oleh komite dan pihak sekolah kepada kakaknya, Abdul Manaf. Lahan itu dijual dengan alasan untuk menambah biaya pembangunan sekolah baru yang dipindahkan.

Baca Juga: Akui Masih Mencintai Deddy Corbuzier, Kalina Ocktaranny: Tapi Cintanya Beda

"Kakak saya lalu siap beli asal tidak ada masalah. Mereka lalu menjamin tidak akan kena masalah karena kepala desa yang bertanggung jawabnya," jelasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat