kievskiy.org

Jadi Kota dengan Kematian DBD Tertinggi di Indonesia, 10 Puskesmas di Tasikmalaya akan Dievaluasi

Walikota Tasikmalaya Budi Budiman.
Walikota Tasikmalaya Budi Budiman. /Kabar Priangan/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Tasikmalaya akan mengevaluasi kinerja sepuluh puskesmas yang menangani pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) yang pasiennya tidak terselamatkan hingga meninggal dunia.

Kesepuluh puskesmas tersebut masing-masing adalah, Puskesmas Purbaratu, Puskesmas Kawalu, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Bantar dan Puskesmas Cigeureung, Puskesmas Cilembang dengan kasus 2 orang pasien DBD meninggal dunia.

Termasuk juga Puskesmas Urug, Puskesmas Indihiang, Puskesmas Panglayungan dan Puskesmas Kahuripan, yang masing masing dengan kasus satu orang pasien DBD meninggal dunia.

Baca Juga: Kadis Kelautan dan Perikanan Jabar Meninggal, Ridwan Kamil: Pemprov Jabar Kehilangan Putra Terbaik

Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, evaluasi tersebut perlu dilakukan, guna mengetahui paktor apa saja yang membuat pasien DBD yang dirawat di sepuluh puskesmas tersebut jiwanya tidak tertolong alias meninggal dunia.

"Yang saya dengar memang alasan utamanya karena pasien tersebut saat dibawa ke puskesmas sudah dalam keadaan kritis, bahkan ada yang trombositnya dibawah 30.000," katanya.

Baca Juga: Puluhan Karyawan Unilever Positif Covid-19, Bupati: Klaster Baru, Sumber Lonjakan Kasus di Bekasi

Namun ujar Budi, pihaknya tidak ingin alasan tersebut membuat pasien tidak terselamatkan. Budi meminta petugas kesehatan di masing-masing puskesmas agar selalu mengedukasi masyarakat supaya tidak terlambat memeriksakan anggota keluarganya yang sakit khususnya dengan gejala DBD.

"Saya tidak ingin alasan apapun, yang terpenting bagaimana kita bisa menyelamatkan pasien. Ini urusannya nyawa manusia," kata Budi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat