kievskiy.org

Di Tengah Covid-19, Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Lebih dari 600 Sejak Awal Tahun 2020

ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.*
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.* //PEXELS

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Kesehatanan Kota Tasikmalaya mencatat, hingga kini terdapat lebih dari 600 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya. Sebanyak 16 kasus diantaranya dinyatakan meninggal dunia akibat DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, sejak awal tahun hingga Juni 2020 tercatat ada 634 kasus DBD. Angka itu mengalami peningkatakan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, yang angkanya sebanyak 588 kasus.

"Yang paling memprihatinkan, dari 16 orang yang meninggal, 11 orang diantaranya itu anak-anak," kata dia, Rabu 24 Juni 2020.

Baca Juga: Rumah Miring dan Nyaris Ambruk, 39 Jiwa di Kampung Gandasoli Kabupaten Tasikmalaya Dilanda Kecemasan

Berdasarkan data per wilayah ujar Uus, Kecamatan Kawalu merupakan wilayah paling tinggi mencatatkan kasus DBD dengan 118 penderita dan lima kasus kematian. Posisi kedua ditempati oleh Kecamatan Mangkubumi dengan 84 kasus, selanjutnya Kecamatan Tamansari 70 kasus, Cihideung 66 kasus, Cibereum 58 kasus, dan sisanya menyebar di kecamatan lain.

Sementara kasus kematian akibat DBD selain di Kecamatan Kawalu dengan lima kasus, juga terjadi di Cipedes tiga kasus, Purbaratu, Bungursari, dan Cihideung, masing-masing dua kasus, serta Indihiang dan Tawang masing-masing satu kasus.

Uus mengatakan, pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk penanggulangan DBB. Pihaknya juga akan mengumpulkan para camat agar lebih menggerakan warganya dalam program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara bersama-sama.

Baca Juga: Sesak saat Mengenakan Masker Ketika Berolahraga? Under Armour Luncurkan Sportsmask

"Karena faktor yang penting adalah PSN. Tidak bisa hanya mengandalkan fogging," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat