kievskiy.org

Bantuan Susu Gantikan Telur, Bansos Nontunai Tahap II Bisa Dikembalikan Jika Tidak Layak Konsumsi

KETUA Divisi Logistik GTPP Covid-19 M. Arifin Soedjayana (tengah) saat meninjau kesiapan pengemasan produk susu cair yang menjadi salah satu komoditi yang disalurkan dalam bansos Provinsi Jawa Barat tahap II.
KETUA Divisi Logistik GTPP Covid-19 M. Arifin Soedjayana (tengah) saat meninjau kesiapan pengemasan produk susu cair yang menjadi salah satu komoditi yang disalurkan dalam bansos Provinsi Jawa Barat tahap II. /Pikiran-rakyat.com/ECEP SUKIRMAN

PIKIRAN RAKYAT - Divisi Logistik GTPP Covid-19 Jawa Barat melakukan pemantauan kesiapan pendistribusian bansos khususnya bansos nontunai.

Salah satunya yakni meninjau kesiapan pengemasan susu cair kemasan.

Ketua Divisi Logistik GTPP Covid-19 Jawa Barat M. Arifin Soedjayana meninjau langsung kesiapan penyaluran bansos tersebut. Salah satu bahan logistik yang ditinjau Divisi Logistik GTPP Covid-19 ini, yakni kesiapan dan kondisi susu cair kemasan yang dikemas Industri Pengolah Susu (IPS) di Cikarang Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: 3 Cucunya Digagahi secara Bergilir, Sang Nenek tak Kuasa Melihat hingga Tewas Serangan Jantung

Produk susu yang saat ini disalurkan dalam bansos pangan tahap II ini menjadi komoditi pengganti telur. Penggantian komoditi telur ini dilakukan karena masa tahan komoditi telur lebih singkat dibandingkan susu cair kemasan yang sudah melalui tahap proses pengolahan.

Untuk diketahui sebelumnya, dianggap rentan rusak dan mudah busuk, GTPP Covid-19 Jawa Barat mengganti telur dengan susu cair. Penggantian salah satu komoditi dalam bansos non-tunai ini untuk mengurangi kemungkinan telur rusak bahkan busuk. 

Secara teknis, sistem pembagian bansos tidak akan berubah. Namun perubahan terjadi pada produk yang akan dibagikan. Telur yang tadinya masuk ke dalam paket bantuan, akan diganti dengan produk susu.

Baca Juga: Diminta Ungkap Sosok Asli Raffi Ahmad, Rafathar Sebut sang Ayah Cuek dan Jarang Ajak Main

Dalam kesempatan itu, ditegaskan Arifin, pemantauan ke IPS itu dilakukan untuk memastikan kondisi salah satu bahan kebutuhan pokok masyarakat yang disalurkan, dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Arifin menjelaskan, pengadaan susu cair ini merupakan hasil kerja sama antara Gabungan Koperasi Sapi Perah Seluruh Indonesia (GKSI) Jawa Barat dengan Industri Pengolah Susu (IPS).

Dalam pengawasan tersebut, pihaknya ingin memberikan kepastian terkait kesiapan produksi yang sedang dilakukan oleh GKSI dan IPS tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat