kievskiy.org

Kedelai Semakin Mahal, Demonstrasi Tidak Berhasil Turunkan Harga

Pekerja memasukkan kedelai ke dalam mesin saat produksi tahu di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Rabu, 2 November 2022.
Pekerja memasukkan kedelai ke dalam mesin saat produksi tahu di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Rabu, 2 November 2022. /Antara/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Perajin tahu dan tempe di tatar galuh Ciamis kelimpungan, seiring dengan terus melonjaknya harga kedelai. Sejumlah perajin terpaksa mengurangi produksi dan lainnya berhenti usahanya sampai harga kedelai turun.

Pantauan Pikiran Rakyat di wilayah sentra tahu Sela Awi, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis pada Selasa, 22 November 2022, perajin tampak masih membuat tahu. Mereka mengaku pasrah dengan harga kedelai impor yang terus melambung tinggi hingga kisaran Rp 14.300–Rp 14.600 per kilogram.

Perajin lebih banyak memilih kedelai impor dibandinghkan kedelai lokal. Alasannya kualitas kedelainya lebih bagus. Untuk kedelai lokal, harganya lebih murah, sekira Rp 13.500 per kilogram.

Baca Juga: Buka Keran Impor, Mendag Jamin Harga Kedelai Turun Desember

Meski harga naik, perajin tetap memaksakan diri tetap produksi. Hal itu disebabkan karena sumber utama penghasilan utamanya dari membuat tahu. Mereka juga tidak lagi mengecilkan ukuran yang sebelumnya sudah diperkecil. Solusinya sedikit menaikan harga, Rp 100 per buah.

“Mau bagaimana lagi. Sumber penghasilan dari membuat tahu. Sekarang hanya kembali modal saja, kalau pun untung sangat sedikit,” kata Suratman ketika ditemui di tempat usahanya.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Jokowi Perintahkan Impor

Dia mengungkapkan, akibat harga kedelai terus naik, beberapa perajin sudah tidak membuat tahu. Sedangkan lainnya mengurangi produksi. “Sebatas bertahan saja, masih beruntung,” ujarnya.

Didampingi istrinya Ny. Mumu dan anaknya yang ikut membantu membuat tahu, lebih lanjut dia mengatakan, pernah tidak produksi selama tiga hari. Hal itu dilakukan  ketika ada surat agar berhenti selama tiga hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat