PIKIRAN RAKYAT - Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat segera memberikan trauma healing kepada siswa yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur guna membantu siswa bangkit dari kecemasan dan guncangan psikologis usai bencana.
Dikutip dari keterangan tertulis Disdik Jabar, Kadisdik Jabar Dedi Supandi mengatakan, trauma healing dilakukan mengingat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur banyak menelan korban jiwa. Tak sedikit pula siswa yang merasakan dampak dari gempa tersebut. Bahkan, ada 12 siswa di SMKN 1 Cugenang harus mendapatkan perawatan hingga dilarikan ke Puskesmas.
"Kami akan bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Jabar dalam memberikan trauma healing ini," ujar Dedi Supandi di SMKN 1 Cugenang, Kabupaten Cianjur Selasa, 22 November 2022.
Baca Juga: Jabar Quick Response Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Sementara itu terkait dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Dedi Supandi memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Meski begitu, ada tiga pola yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sesuai dengan kondisi sekolah itu sendiri.
Adapun tiga pola itu, yakni daring, hybrid (luring dan daring) dan ada juga sistem shift (pagi dan siang).
"Dan kewenangan itu saya serahkan kepada satuan pendidikan atau sekolah sekolah untuk membuat kebijakan mana yang kira kira bisa memudahkan dalam proses belajar mengajar tersebut," ujarnya.
Tiga pola KBM di wilayah Kabupaten Cianjur yang masuk dalam lingkungan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah VI Jawa Barat ini, akan dipantau selama dua pekan. Selain itu, Dedi berpesan khusus kepada Kepala Sekolah dan KCD Wilayah VI Jabar agar menerapkan pola yang lebih ramah dalam Ujian Akhir Semester (UAS) di tanggal 5 Desember 2022 mendatang.