kievskiy.org

Polda Jabar Dalami Laporan Oknum Polisi yang Mengaku Jadi Ajudan Wagup dan Intimidasi Warga Garut

Ilustrasi polisi.
Ilustrasi polisi. /Unsplash/Madrosah Sunnah

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Daerah Jawa Barat mengaku akan melakukan pendalaman terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Polisi dengan inisial US.

Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan, Polda Jabar masih membutuhkan waktu untuk memastikan dugaan tersebut.

"Untuk memastikan kejadiannya agar sesuai fakta, maka perlu didalami, saat ini masih dilakukan pendalaman," ujar Ibrahim saat diwawancarai pada Kamis 24 November 2022.

Diketahui sebelumnya ada dugaan oknum Polisi yang mengaku sebagai ajudan pribadi Wakil Gubernur Jawa Barat dilaporkan ke Divisi Propam Polda Jabar karena diduga menganiaya 4 pemuda asal Garut.

Baca Juga: 39 Korban Gempa Cianjur Masih Hilang, Tim SAR Gabungan Alami Sejumlah Kendala Proses Evakuasi

Dugaan penganiayaan itu, bermula saat keempat pemuda bernama Bambang (21), Hilman Al Farisi (20), Hilmi Afnan Fauzan (21) dan Luki Lukmanul Hakim (21) berlibur ke Kota Bandung dan terlibat cekcok dengan remaja lain, hingga berujung perkelahian.

Keempatnya kemudian dilaporkan ke Polsek Bandung Wetan dan menjalani pemeriksaan.

Deni Ranggajaya ayah dari Luki Lukmanul Hakim mengatakan, saat anaknya menjalani pemeriksaan dengan ketiga orang temannya, mereka didatangi oleh oknum polisi berinisial US, yang mengaku sebagai kakak dari pelapor.

"Oknum polisi US itu datang kepada penyidik dan mengaku sebagai ajudan dari wakil gubernur Jawa Barat, lalu melakukan intimidasi kepada anak saya," ujar Deni.

Ia menuturkan selain mengalami intimidasi, anaknya juga mengalami penganiayaan oleh oknum polisi tersebut.

Penganiayaan tersebut menurutnya, berupa pemukulan, menjambak rambut hingga mencabut kumis salah satu korban.

Baca Juga: Malu Minta Tolong pada Majikan Jadi Alasan ART Curi Barang, Polisi: Anaknya Sakit

"Anak-anak juga diancam oleh pistol, oknum polisi itu memperlihatkan pistolnya sambil mengintimidasi," katanya.

Deni menjelaskan pada awalnya proses penyidikan di Polsek Bandung Wetan berjalan dengan baik, namun dikotori dengan ulah oknum yang tiba-tiba ikut campur dalam proses penyelidikan.

"Saya juga tidak mempermasalahkan proses penyelidikan, jalani saja proses hukum, tapi datangnya oknum polisi yang diketahui bertugas di Tasikmalaya itu sangat disayangkan," ucapnya.

Ia kemudian melakukan pelaporan ke Propam Polda Jabar atas perlakuan oknum polisi yang mengaku sebagai ajudan wakil gubernur Jawa Barat itu.

Deni berharap laporannya ditindaklanjuti dengan serius lantaran telah mencoreng nama baik Institusi Polri.

"Kami berharap oknum tersebut bisa segera diproses, oknum-oknum seperti itu arogan dan mencederai Institusi Polri," ujarnya. (Mochamad Iqbal Maulud).***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat