/photo/2020/06/17/1935843581.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bekasi mengizinkan pengendara ojek berbasis aplikasi menarik penumpang kembali mulai Kamis 9 Juli 2020. Meski demikian, pengendara ojek tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
"Perihal keharusan memenuhi protokol kesehatan itu yang jadi prasyarat kami kepada para penyedia layanan ojek 'online'. Dari pihak Grab dan Gojek sudah menyanggupinya," kata Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi Fatikhun, Rabu 8 Juli 2020.
Protokol dimaksud ialah mewajibkan pengendara dalam kondisi sehat saat akan mengangkut penumpang atau memberikan layanan lain.
Baca Juga: Studi Ungkap Medan Magnet Bumi Berubah 10 Kali Lebih Cepat, Ilmuwan Beberkan Dampaknya
"Jika pengemudi bersangkutan kedapatan tengah demam, aplikasinya otomatis mati dan tidak bisa melayani angkutan penumpang bahkan barang sekalipun," katanya.
Selain itu, sepeda motor yang digunakan ojol harus sudah disemprot desinfektan sebelum digunakan. Termasuk juga helm yang sama-sama harus disemprot desinfektan sebelum digunakan oleh penumpang.
"Proteksi tambahannya ialah menyediakan 'hair cap' untuk penumpang yang akan menggunakan helm. Selain itu, pengemudi wajib menyediakan 'hand sanitizer' dan mengenakan masker," katanya.
Baca Juga: Dari Sekian Banyak Pengaduan di PPDB, Disdik Kota Cimahi Hanya Loloskan 1 Aduan Saja
Fatikhun pun menjelaskan alur seseorang yang akan mengakses ojek 'online' ialah membersihkan tangan menggunakan 'hand sanitizer' dan mengenakan 'shower cap' jika tidak membawa helm sendiri sebelum naik ke sepeda motor.