kievskiy.org

Polisi Lakukan Pengetesan Makanan bagi Korban Gempa Cianjur Mencegah Adanya Racun

Korban gempa bumi magnitudo 5,6  tengah dirawat di tenda darurat di RSUD Sayang Cianjur. Sejumlah pasien masih mengalami trauma dan memilih untuk ditangani di luar gedung.
Korban gempa bumi magnitudo 5,6 tengah dirawat di tenda darurat di RSUD Sayang Cianjur. Sejumlah pasien masih mengalami trauma dan memilih untuk ditangani di luar gedung. //Pikiran Rakyat/Amir Faisol /Pikiran Rakyat/Amir Faisol

PIKIRAN RAKYAT - Biddokes Polda Jabar melakukan pengetesan terhadap makanan para pengungsi korban gempa di Cianjur. Hal ini dikarenakan makanan tersebut khawatir terkontaminasi racun.

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Ibrahim Tompo saat diwawancarai pada Senin 28 November 2022 di Mapolda Jabar, di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung.

Menurut Ibrahim, hal ini dilakukan Biddokes Polda Jabar agar menjaga keamanan dari menu bagi para pengungsi. Terlebih saat di pengungsian banyak pengungsi yang daya tahan tubuhnya lemah.

Baca Juga: Gempa Susulan di Cianjur Melemah, BMKG Keluarkan Beberapa Imbauan Berikut

"Kami khawatir menu yang disajikan oleh dapur umum untuk para pengungsi ini kurang sanitasinya. Sehingga kita berusaha menjaga kerawanannya agar tidak ada racun yang bisa menyebabkan sakit bagi para pengungsi," katanya.

Ibrahim menambahkan, pengetesan dilakukan untuk dapat memastikan ada atau tidaknya unsur kimia arsen, formalin, hingga sianida pada makanan yang disajikan kepada para pengungsi. Adapun proses pengetesan itu memakan waktu selama 10 hingga 15 menit.

"Proses tesnya tersebut memang menggunakan proses kimia," ucap dia.

Ibrahim memastikan, pengecekan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh pengungsi akan dilakukan setiap hari. Dengan begitu, diharapkan makan yang disajikan telah aman untuk dikonsumsi dan mencegah timbulnya penyakit.

Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur: 323 Meninggal Dunia, 9 Masih Dinyatakan Hilang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat