PIKIRAN RAKYAT - Serangan lebah menewaskan dua orang dan melukai 10 orang warga lainnya di Kampung Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Warga di sekitar lokasi kini menjadi truma dan merasa resah ketika melihat atau mendengar suara lebah. Warga khawatir lebah itu akan kembali menyerang warga yang berada di sekitarnya.
Adanya kekhawatiran warga atas teror lebah tersebut, Pemerintah Desa Dirgahayu tidak tinggal diam dan berinisiatif mengundang pawang untuk membasmi sarang lebah.
Kepala Wilayah Cilongkeang, Desa Dirgahayu, Yana Rohana kepada wartawan, Minggu 12 Juli 2020 mengatakan, untuk mengantisipasi teror lebah mematikan itu, pihaknya mendatangkan pawang untuk memusnahkan sarang lebah. Kebetulan kata dia pawangnya sendiri masih warga Desa Dirgahayu.
Baca Juga: 5 Gaya Sederhana Calon Istri Brooklyn Beckham, Cocok Digunakan untuk Nongkrong hingga Acara Resmi
Adapun Penanganan yang dilakukan pawang yaitu dengan cara membakar sarangnya dan melakukan pengasapan agar lebah-lebah membahayakan pada kabur. Pengusiran lebah itupun dilakukan bersama warga lainnya.
"Hal itu kami lakukan agar tidak terjadi keresahan warga atas teror lebah. Karena usai kejadian itu warga disini merasa resah dan merasa terancam sehingga aktivitas wargapun menjadi terganggu," ucapnya.
Menurutnya, pembasmian berjalan lancar dan tidak sampai ada yang terluka. Pembasmian itu ujar dia, bukan berarti mematikan atau memusnahkan, akan tetapi memindahkan lebah ke tempat yang jauh agar tidak lagi mengganggu warga yang beraktivitas. Meskipun pada faktanya memang banyak juga lebah yang mati karena terkena pembakaran.
Baca Juga: Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Siswa di Cirebon Akan Ikuti Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Selain menggunakan pawang, dalam mengatasi lebah itu melibatkan juga masyarakat dan dihadiri juga oleh Bhabinkantibmas dan Babinsa. Tujuannya agar masyarakat merasa aman dan tidak ada lagi rasa kecemasan, ungkapnya.