kievskiy.org

Tergiur Gaji Hingga Puluhan Juta Rupiah, Para Remaja Lulusan SMA di Majalengka Memilih jadi Pekerja Migran

Ilustrasi pekerja migran indonesia (PMI).
Ilustrasi pekerja migran indonesia (PMI). /Antara/Teguh Prihatna

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah remaja lulusan SMA/SMK sederajat di Blok Kaputren, Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka banyak yang lebih memilih untuk bekerja di luar negeri dengan negara tujuan Hong Kong, Taiwan, Korea, atau Jepang.

Pertimbangannya, gaji yang ditawarkan lebih tinggi mencapai belasan hingga puluhan juta, dibandingkan harus melanjutkan sekolah yang belum tentu bisa mendapat kerja yang lebih baik dengan gaji tinggi.

Tak heran jika banyak orangtua yang begitu anaknya lulus SMA/SMK, diminta untuk berangkat ke luar negeri.

Baca Juga: 'Ditawan' Majikan, Mantan TKW Ungkap Cara Bisa Pulang: Saya Bilang Kena Sihir

Karena tingginya pekerja migran ini, masyarakat setempat banyak yang menguasai 2-3 bahasa karena saking sering dan lamanya bekerja di luar negeri. Siti Badriyah dan Nunung Nuraeni misalnya.

“Saya 8 tahun di Taiwan dan Nunung 12 tahun, jadi wajar kalau kami mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Taiwan atau Mandarin,” ungkap Siti Badriyah.

Warga lainnya juga sangat fasih menggunakan bahasa Inggris, Arab, atau Korea. Biasanya, mereka mengajari anak muda yang hendak berangkat ke luar negeri.

Baca Juga: Kisah Tragis TKW Indonesia: Bermasalah di Negeri Orang, Pulang Cacat ke Rumah Sendiri

Tokoh pemuda setempat Yahya Sunarya menyebutkan, hampir 40 persen lebih warga di kampungnya, bekerja ke luar negeri dengan negara tujuan Singapura, Korea, Jepang, Taiwan, serta Arab Saudi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat