kievskiy.org

Usai Temuan Kasus Positif Covid-19, Pemkot Bogor Tutup Salah Satu Swalayan

Ilustrasi Covid-19.*
Ilustrasi Covid-19.* /PIXABAY/Avtar PIXABAY/Avtar

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor menutup sementara salah satu swalayan di Kota Bogor karena salah satu karyawannya terindikasi positif Covid-19. Sebanyak 230 pegawai langsung menjalani tes usap untuk memetakan kasus baru Covid-19 dari swalayan tersebut.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim menuturkan, Pemkot Bogor belum dapat mengatakan kasus positif di swalayan tersebut sebagai klaster karena baru ditemukan satu kasus. Dedie berharap tidak ada lagi penambahan kasus dari swalayan dari hasil tes usap yang dilakukan, Senin 13 Juli 2020.

“Jadi kemarin pihak swalayan itu melakukan rapid test mandiri, dari 122 yang dites, satu reaktif, dan setelah swab hasilnya positif. Setelah itu, kita lakukan tes swab lagi sekarang. Mudah-mudahan aja enggak ada tambahan lagi,” ujar Dedie A Rachim di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin 13 Juli 2020.

Baca Juga: Kebijakan Baru NASA untuk Menghentikan Astronot Bawa 'Virus Alien' dari Luar Bumi

Menurut Dedie, selain karyawan, Pemkot Bogor juga membuka kesempatan bagi pengunjung swalayan untuk mengikuti tes usap. Mereka tinggal melapor kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor bahwa pernah berkunjung ke swalayan tersebut pada periode 9 hingga 12 Juli 2020.

Dedie menyatakan, dengan kasus tersebut, sebenarnya masyarakat tidak perlu panik. Pasalnya, sejauh ini swalayan tersebut telah menaati sejumlah protokol kesehatan yang disyaratkan oleh Pemkot Bogor.

Salah satu karyawan tersebut, lanjut Dedie, bisa saja terpapar dari luar swalayan. Dedie berharap masyarakat tidak terlalu panik dengan temuan tersebut karena Pemkot Bogor langsung mengambil langkah strategis seperti menutup sementara swalayan dan juga melakukan tes usap kepada karyawan dan pengunjung.

Baca Juga: Tertinggi di Indonesia, Konsumsi Listrik Industri Farmasi Jabar Alami Lonjakan

“Sebenarnya kita ingin petakan dulu, tapi karena publik panik, kita langsung swab lagi karyawan itu. Kalau nanti jadi klaster, Gugus Tugas akan memberikan rekomendasi penutupan sementara. Mungkin sifatnya pendinginan, bisa penyemprotan disinfektan dan lainnya. Kami berharap ini tidak jadi klaster,” kata Dedie.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat