kievskiy.org

Kisruh SDN Pondok Cina 1, Jubir PKB: Wali Kota Depok Arogan

Pengosongan SDN Pondok Cina 1, yang akan dijadikan Masjid Raya Depok, oleh puluhan personel Satpol PP kota Depok pada Minggu pagi, 11 Desember 2022 diwarnai ketegangan.
Pengosongan SDN Pondok Cina 1, yang akan dijadikan Masjid Raya Depok, oleh puluhan personel Satpol PP kota Depok pada Minggu pagi, 11 Desember 2022 diwarnai ketegangan. /Antara

PIKIRAN RAKYAT - Juru Bicara Muda Partai Kebangkitan Bangsa, Dira Martamin menyoroti ultimatum Pemerintah Kota Depok soal pengosongan kegiatan belajar mengajar di SDN Pondok Cina 1.

Dira menilai Wali Kota Depok, Muhammad Idris, tengah menunjukan arogansinya, serta sedang mengkerdilkan dunia pendidikan.

"Ultimatum tersebut menunjukkan Wali Kota Depok Muhammad Idris lebih mengedepankan ego, ketimbang melihat nasib anak didik di SDN Pondok Cina 1. Dia tidak peduli nasib anak didik, yang penting pembangunan terlaksana," katanya, Minggu, 11 Desember 2022.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu, Kenali Dehidrasi pada Anak serta Cara Mencegahnya

Menurut Dira, Idris sudah terlalu lama memimpin Depok sehingga suara perlawanan dari orangtua murid pun dianggap angin lalu. Ia menilai Idris tidak memperhatikan kebutuhan warga, terutama para orang tua dan siswa SDN Pondok Cina 1.

"Jangankan diperhatikan, didengar saja tidak. Roh pendidikan di Kota Depok mati sejalan di tutupnya SDN Pondok Cina 1. Kekuasaan bisa semena-mena tanpa melihat banyak korban berjatuhan. Masa depan anak didik di SDN Pondok Cina 1 dibunuh wali kota," ujarnya.

Dira mengaku, memahami langkah wali kota tersebut terkait dengan masa jabatannya yang akan segera selesai. Dan Idris dinilai ingin meninggalkan sesuatu kebijakan agar namanya dikenang.

Baca Juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Kembali Terjadi, Keluarkan Lava Pijar Sejauh 800 Meter

"Dan saya yakin nama Wali Kota Depok akan dikenang warga sebagai bapak penghancur pendidikan," ucapnya.

Dira menambahkan, jika ingin cap sebagai 'bapak penghancur pendidikan' tidak melekat di wali kota, sebaiknya Pemkot Depok mengubah keputusannya dengan mencari lahan lain yang lebih strategis untuk dilakukan pembangunan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat