kievskiy.org

Uu Menyesalkan Pedagang Pasar Hewan Manonjaya Tolak Rapid Test

Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melakukan pemantauan pelaksanaan rapid test covid -19 di Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 15 Juli 2020.
Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum melakukan pemantauan pelaksanaan rapid test covid -19 di Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 15 Juli 2020. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Kesehatan melakukan kegiatan uji cepat (rapid test) di Lokasi Pasar Hewan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 15 Juli 2020.

Sayangnya sejumlah pedagang sapi di Pasar Hewan tersebut, justru menolak mengikuti uji cepat  Covid- 19.

Para pedagang berdalih bahwa mereka sehat dan tak terpapar Covid-19. Parahnya lagi, selain menolak rapid test, pedagang dan pembeli hewan kurban juga banyak yang masih enggan memakai masker.

Baca Juga: Potensi Kerugian Negara Capai Rp17 Miliar, Pemkot Bogor Klaim Dugaan Penyimpangan di Luar Dinas

Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyesalkan penolakan para pedagang hewan di Manonjaya itu.  Padahal, menurut dia, rapid test covid -19 dan penggunaan masker itu bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tapi juga untuk orang lain.

"Karena itu saya harap, pedagang menerapkan protokol kesehatan, salah satunya memakai masker," kata Uu saat melakukan pemantauan pelaksanaan rapid test dan protokol kesehatan di tempat tersebut, Rabu, 15 Juli 2020.

Uu juga menyayangkan masih banyak pedagang yang tak mau melakukan rapid test dengan alasan  sehat. Padahal jelas dia, banyak orang yang terpapar Covid-19 tanpa adanya gejala klinis.

Baca Juga: Ada 232 Destinasi Liburan di Pangandaran, Snorkeling dan Menyelam Jadi Primadonanya

Apalagi, Pasar Hewan Manonjaya bukan hanya menjadi tempat aktivitas pedagang dari Jabar, melainkan juga banyak yang berasal dari luar Jabar.

"Itu yang kami khawatirkan. Mangkanya kita test d sini untuk memastikan tidak ada penyebaran covid," kata dia.

Uu berharap, warga bisa sadar untuk melakukan test dan tak perlu dipaksa-paksa. Apalagi, test yang dilakukan tak dipungut biaya alias gratis.

Baca Juga: Anies Baswedan sampai Khofifah Indar Parawansa Dipanggil Jokowi dalam Pertemuan Tertutup

"Ini gratis karena untuk kepentingan kita semua. Kita test banyak itu untuk dapat melakukan penanganan dengan cepat," kata dia.

Ia mengingatkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar saat ini tengah menyiapkan kebijakan yang ketat agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan, salah satunya memakai masker. Ia mengatakan, dalam dua pekan ke depan, warga yang kedapatan tidak memakai masker akan didenda Rp 100-150.000.
"Nanti yang bergerak Satpol PP dibantu polisi dan TNI," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat