kievskiy.org

Tingkat Hunian Hotel di Garut Rendah, Cuaca Buruk Diduga jadi Penyebab

Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Pixabay/Guvo59

 

PIKIRAN RAKYAT - Hal yang berbeda terjadi pada musim libur Natal dan tahun baru di Garut kali ini.
 
Tak seperti biasanya, tingkat hunian hotel pada musim libur Natal dan tahun baru kali ini relatif rendah dibanding momentum yang sama sebelum-sebelumnya.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Deden Rohim, hingga H-2 tahun baru, tingkat hunian hotel di Garut masih terhitung sepi.

 
Bahkan jumlah kamar hotel yang sudah dipesan pun masih berada di bawah 50 persen.
 
Baca Juga: Jabar hingga Jatim Awas Bibit Eks Siklon, BMKG Sebut 31 Desember 2022 Puncaknya Hujan Ekstrem

"Ada yang berbeda dengan musim libur Natal dan tahun baru saat ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tingkat kunjungan tamu hotel relatif jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata pria yang akrab dipanggil Jiden ini, Jumat 30 Desember 2022.

Rendahnya tingkat hunian hotel pada musim libur Natal dan tahun baru 2022 di Garut ini, kata Jiden, bisa jadi akibat pengaruh dari buruknya cuaca.

 
Apalagi, pemerintah juga telah mengeluarkan peringatan dan imbauan terkait kondisi cuaca ekstrem yang akan terjadi.

Padahal sejak jauh-jauh hari, imbuh Jiden, para pemilik/pengelola hotel yang tergabung di PHRI Garut sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut libur Natal dan tahun baru 2022.

 
 
Berbagai pelayanan maksimal sudah dipersiapkan untuk menyambut dan memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu hotel.

Bahkan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, imbuh Jiden, tingkat hunian hotel di Garut saat ini jauh lebih rendah.

 
Kondisi seperti ini diakuinya tentu saja sangat jauh dari harapan.

Pemilik Hotel dan Resort Villa Rancabango ini pun mencontohkan tingkat hunian kamar di hotel dan resortnya yang hingga H-2 baru mencapai 15 persen atau hanya tujuh kamar.

 
 
Padahal biasanya tingkat hunian hotel di Garut selalu tinggi apalagi pada musim libur seperti momentum Natal dan tahun baru seperti saat ini.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Garut selama ini selalu menjadi daerah tujuan wisata. Apalagi pada musim libur Natal dan tahun baru seperti sekarang ini dimana biasanya tingkat kunjungan wisatawan akan sangat tinggi," ucap Jiden.

Menurut Jiden, pada momentum liburan seperti sekarang ini, biasanya kamar hotel di Garut yang jumlahnya saat ini mencapai tiga ribuan, selalu menjadi buruan para wisatawan dari berbagai daerah dan juga mancanegara.

 
Namun untuk liburan saat ini, setengahnya pun belum terisi akibat sepinya tingkat kunjungan.

Jiden berharap, di sisa waktu dua hari sebelum hari H tahun baru 2023, akan ada peningkatan tingkat kunjungan serta hunian hotel di Garut.

 
Harapan ini dinilainya tidaklah berlebihan mengingat Garut biasanya penuh dengan kejutan, begitu pun dengan tingkat kunjungan wisatawan yang bisa saja secara tiba-tiba membludak.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat