PIKIRAN RAKYAT - Hal yang berbeda terjadi pada musim libur Natal dan tahun baru di Garut kali ini.
Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Deden Rohim, hingga H-2 tahun baru, tingkat hunian hotel di Garut masih terhitung sepi.
"Ada yang berbeda dengan musim libur Natal dan tahun baru saat ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tingkat kunjungan tamu hotel relatif jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata pria yang akrab dipanggil Jiden ini, Jumat 30 Desember 2022.
Rendahnya tingkat hunian hotel pada musim libur Natal dan tahun baru 2022 di Garut ini, kata Jiden, bisa jadi akibat pengaruh dari buruknya cuaca.
Padahal sejak jauh-jauh hari, imbuh Jiden, para pemilik/pengelola hotel yang tergabung di PHRI Garut sudah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut libur Natal dan tahun baru 2022.
Bahkan jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, imbuh Jiden, tingkat hunian hotel di Garut saat ini jauh lebih rendah.
Pemilik Hotel dan Resort Villa Rancabango ini pun mencontohkan tingkat hunian kamar di hotel dan resortnya yang hingga H-2 baru mencapai 15 persen atau hanya tujuh kamar.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Garut selama ini selalu menjadi daerah tujuan wisata. Apalagi pada musim libur Natal dan tahun baru seperti sekarang ini dimana biasanya tingkat kunjungan wisatawan akan sangat tinggi," ucap Jiden.
Menurut Jiden, pada momentum liburan seperti sekarang ini, biasanya kamar hotel di Garut yang jumlahnya saat ini mencapai tiga ribuan, selalu menjadi buruan para wisatawan dari berbagai daerah dan juga mancanegara.
Jiden berharap, di sisa waktu dua hari sebelum hari H tahun baru 2023, akan ada peningkatan tingkat kunjungan serta hunian hotel di Garut.