kievskiy.org

Petani Kembangkan Anggur Khas Kabupaten Bekasi: Buahnya Lebih Besar dan Lebih Manis

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau kebun anggur White Garden di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di lokasi ini tengah dikembangkan anggur varietas terbaru yang akan menjadi khas Bekasi.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan meninjau kebun anggur White Garden di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di lokasi ini tengah dikembangkan anggur varietas terbaru yang akan menjadi khas Bekasi. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Terik sinar matahari dan masifnya asap bekas produksi industri rupanya tak membuat Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kehilangan kesuburannya. Di salah satu sudutnya, pembibitan anggur terlihat begitu masyhur.

Dari anggur yang mudah ditemukan di pasaran, hingga anggur sultan yang berharga jutaan dijual di kebun kontemporer di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, ini. Tidak hanya itu, kini turut dikembangkan juga anggur varietas terbaru yang bakal menjadi khas Kabupaten Bekasi.

“Intinya anggur khas Kabupaten Bekasi ini akan menghasilkan buah yang lebih besar dan rasa yang lebih manis,” kata Robi Murdani, petani anggur yang tengah mengembangkan varietas terbaru ini.

Pria yang telah belasan tahun menggeluti bidang pertanian ini, mencoba mengembangkan anggur di dataran rendah semisal Bekasi ini. Dia mengaku yakin anggur bisa tumbuh subur di cuaca panas lantaran sejarah buah kecil nan manis yang berasal dari Timur Tengah. Keyakinan itu pun yang lantas membuahkan hasil bagi perkebunan miliknya.

Baca Juga: Marak Pasangan Muda di Kabupaten Bandung Dinikahkan, PA Soreang: Banyak yang Hamil Duluan

“Awal mula anggur itu kan dari Mesir sebelum dibawa ke Eropa. Jika dilihat, anggur justru hidup lebih subur di dataran rendah seperti ini. Dicoba di Bekasi dan alhamdulillah berhasil,” ucap dia.

Bukan sebatas cuaca, konsep berkebun anggur pun berhasil diubah oleh Robi. Dari harusnya ditanam di perkebunan yang luas, kini hanya ditanam di perkebunan kecil yang mirip dengan rumah kaca yang dinamai White Garden.

Kendati begitu, dari perkebunan kecil ini, dirinya telah memiliki anggur dari 300 varietas. Penerapan teknologi membantunya mengembangkan perkebunan dengan tanpa lahan berhektare-hektare.

Dalam satu bulan, sedikitnya 1.000 bibit terjual ke masyarakat yang hendak memulai berkebun. Bibit yang dijual bervariasi, dari varietas yang lazim ditemui hingga yang terhitung langka. Seperti jenis akademik dan Jupiter yang dihargai Rp125.000 per bibit, hingga jenis shine muscat yang mencapai Rp1 juta per bibit. Harga tersebut terbilang tinggi seiring dengan tingginya kualitas yang ditawarkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat