kievskiy.org

Sebut Penurunan Angka Kemiskinan di Jawa Barat Bukan Hal Luar Biasa, Guru Besar Unpad Ungkap 4 Hal

Ilustrasi kemiskinan di Jawa Barat.
Ilustrasi kemiskinan di Jawa Barat. /Pixabay/Frantisek_Krejci

PIKIRAN RAKYAT - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad), Prof Arief Anshory Yusuf mengungkapkan empat hal yang harus menjadi fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar). Fokus tersebut berkaitan dengan pengentasan angka kemiskinan di wilayah tersebut.

Ada 17.360 orang yang telah mentas dari angka kemiskinan menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar. Kemiskinan tersebut tidak hanya terjadi di penduduk pedesaan, tetapi juga di perkotaan.

Selama Maret 2021-2022, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun dari 7,92 persen menjadi 7,57 persen. Sementara itu, di pedesaan dengan periode yang sama, turun dari 10,46 persen menjadi 9,88 persen.

Menurut Arief Anshory Yusuf, jumlah angka kemiskinan yang telah berkurang tersebut bukan merupakan hal yang luar biasa. Baginya, itu adalah hal yang wajar.

Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Pemerasan pada Kasus Pemerkosaan Gadis 15 Tahun di Brebes

Penilaian tersebut dilakukan Arief Anshory Yusuf berdasarkan jumlah penduduk di Jabar. Pasalnya, jumlah penduduk di Jabar mencapai 4,07 juta jiwa yang merupakan terbesar kedua setelah Jawa Timur.

"Apa yang harus dilakukan? Fokus ke strategi di perkotaan. Kemiskinan di Jabar itu di perkotaan, juga the hardest-hit karena krisis Covid-19 dan belum pulih krisis kemiskinannya," kata Arief Anshory Yusuf.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Jawa Barat Turun, Guru Besar Unpad Sebut Ridwan Kamil Harus Buktikan Strateginya

Menurut Arief Anshory Yusuf, ada empat hal yang digarisbawahi oleh Arief Anshory Yusuf untuk mengentaskan angka kemiskinan:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat