kievskiy.org

Orangtua Siswa di Garut Laporkan Dugaan Penggelapan Dana Bantuan PIP

Ilustrasi bantuan.
Ilustrasi bantuan. /Pixabay/EmAji

PIKIRAN RAKYAT - Untuk membantu peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin, pemerintah meluncurkan Program Indonesia Pintar (PIP). Namun di Kabupaten Garut, ada indikasi dana PIP lebih banyak dinikmati oknum pihak sekolah maupun komite sekolah dan hal ini sudah dilaporkan ke Polres Garut.

Adanya indikasi oknum sekolah dan komite sekolah yang menikmati dana PIP, diungkapkan pemerhati kebijakan publik, Asep Muhidin. Akibatnya, tak sedikit siswa di Garut yang hanya mendapatkan haknya tidak utuh bahkan ada juga yang sama sekali tidak mendapatkannya.   

"Saya telah mendapatkan laporan dari sejumlah orang tua siswa terkait adanya pemotongan atau pungutan yang dilakukan pihak sekolah terhadap dana PIP yang seharusnya utuh diterima siswa. Yang lebih parah lagi, ada juga dan PIP yang sama sekali tidak diberikan kepada siswa padahal dananya sudah dicairkan pihak sekolah", kata Asep, Kamis, 26 Januari 2023.

Beberapa waktu lalu, Asep menyebut sudah mendampingi sejumlah orang tua siswa dari wilayah Garut selatan untuk melaporkan oknum kepala sekolah dan guru, oknum komite sekolah, oknum pengawas, serta oknum pegawai Dinas Pendidikan ke Polres Garut. 

Baca Juga: 18 Kata-kata Bijak Neymar tentang Kehidupan, Inspiratif dan Penuh Makna

Mereka dilaporkan karena dituding telah memanfaatkan bantuan dana PIP yang seharusnya diterima utuh oleh siswa beserta orang tua/walinya tapi pada kenyataannya malah dipotong bahkan diambil oknum.

Diakuinya, dirinya saat ini telah memegang data terkait kejahatan oknum sekolah yang mengendapkan atau menyimpan kartu tabungan PIP milik siswa di sekolahnya. Dengan teganya, oknum itu sama sekali tidak pernah memberitahukan kepada siswa atau orang tua/wali siswa penerima bantuan jika bantuan PIP mereka sudah cair. 

Bahkan menurut hasil penelusuran yang telah dilakukannya, diungkapkan Asep, ada bantuan PIP yang sudah sampai empat kali cair akan tetapi siswa atau orang tua/wali siswa sama sekali tidak pernah menerimanya. Ia menilai, kejahatan ini sudah tidak bisa ditolerir lagi apalagi dilakukan oleh orang yang seharusnya memberikan contoh yang baik sebagai seorang guru.

Baca Juga: Pemalak Sopir Truk di Cengkareng Jakbar Diringkus, Ternyata Positif Narkoba

"Tidak semua guru melakukan kejahatan seperti itu tapi hanya segelintir oknum guru atau kepala sekolah. Ini tak bisa kita tolerir sehingga kami akan melaporkan kembali hal ini langsung ke pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan", ucapnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat