kievskiy.org

Idul Adha di Depan Mata, Penjual Hewan Kurban di Kabupaten Tasikmalaya Menjerit

Pada musim kurban tahun ini, penjualan hewan kurban di Kabupaten Tasikmalaya menurun drastis bila dibanding tahun lalu. Pedangang hewan bahkan mengaku penurunan hingga mencapai 30 persen.*
Pada musim kurban tahun ini, penjualan hewan kurban di Kabupaten Tasikmalaya menurun drastis bila dibanding tahun lalu. Pedangang hewan bahkan mengaku penurunan hingga mencapai 30 persen.* /Pikiran-Rakyat.com/Aris MF

PIKIRAN RAKYAT - Pada musim kurban tahun ini, penjualan hewan kurban di Kabupaten Tasikmalaya menurun drastis bila dibanding tahun lalu. Pedangang hewan bahkan mengaku penurunan hingga mencapai 30 persen. Dampak pandemi Covid-19 disinyalir menjadi salah satu penyebabnya, karena dirasa banyak menghembas perekonomian masyarakat.

Salah satu penjual hewan Kurban di Desa/Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Dadan mengaku secara omset memang penjualan hewan kurban di tengah pandemi Covid-19 ini mengalami penurunan. Dianalogikan, jika biasanya masyarakat dalam satu kampung bisa berbelanja 3 ekor sapi untuk kurban, maka kini paling hanya 2 ekor saja.

"Kendala banyak, biasanya di satu kampung itu banyak anggota keluarga atau masyarakat yang mau ikut berkurban, kali ini katanya susah. Jadi menurun ke tingkat pembelian," jelas Dadan, Senin 20 Juli 2020.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini 20-26 Juli 2020, Waktunya Berkencan untuk Virgo dan Pisces

Bahkan, di momen Idul Adha tahun ini, Dadan merasakan penurunan penjualan sapi miliknya. Sebab jika di tahun 2019 lalu lokasi peternakannya bisa menjual sampai menjual 150 ekor lebih, namun untuk ditahun ini hanya sekitar 100 ekor.

Ditambahkan dia, untuk harga hewan kurban seperti sapi memang tetap standar dan stabil seperti tahun lalu. Untuk sapi asal Jawa Timur yang banyak dijual berkisar antara Rp18 juta sampai Rp24 juta per ekor. Sementara untuk jenis sapi simental dan Limosin harganya masih Rp25 juta sampai Rp60 juta per ekor.

"Ada sapi berbobot 930 kilogram, atau hampir satu ton. Itu harnyanya Rp60 jutaan. Namun lebanyakan yang banyak dicari dan dijual sapi yang harganya Rp 0 jutaan," ungkap dia.

Baca Juga: Pelatihan Ketenagakerjaan Harus Diperkaya Konten Wirausaha

Salah satu pembeli hewan kurban asal Kecamatan Puspahiang Tohir (50) mengatakan meski di tengah pandemi Covid-19 namun ia tetap mencari sapi untuk disembelih pada hari raya Idul Adha. Niat ibadah dan melaksanakan perintah agama tidak membuatnya absen untuk berkurban setiap tahunnya.

"Belinya yang harganya standar saja. Ini juga iuran keluarga bisa terkumpul uang untuk membeli satu ekor sapi," jelas dia.

Menurutnya, secara harga memang tidak jauh berbeda dengan harga sapi di tahun lalu. Sehingga ia merasa tidak ada kenaikan harga secara signifikan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat