kievskiy.org

Mulai Mual Muntah Setelah Makan Telur, Total Korban Keracunan Nasi Kotak di Kawalu 31 Orang

Seorang warga yang mengalami keracunan di Gunung Ranji Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya diperiksa petugas dari Puskesmas Kawalu, Senin, 27 Juli 2020.
Seorang warga yang mengalami keracunan di Gunung Ranji Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya diperiksa petugas dari Puskesmas Kawalu, Senin, 27 Juli 2020. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi kesehatan warga Kampung Gunung Ranji, Kelurahan Karsamanak, Kawalu  Kota Tasikmalaya, Jawa Barat yang  mengalami keracunan makanan nasi kotak Minggu, 26 Juli 2020 malam, kini berangsur pulih.

Di lokasi kejadian tepatnya di RW 14 Kampung Gunung Ranji, para petugas kesehatan dari Puskesmas Kawalu, lengkap dengan APD masih bersiaga, memeriksa kesehatan para korban keracunan massal yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare.

"Alhamdulillah kondisi warga yang sempat diduga keracunan kemarin sudah pada membaik dan telah tertangani," ujar Pengelola Program Surveilan Puskesmas Kawalu, Relani kepada wartawan, Senin, 27 Juli 2020 siang.

Baca Juga: Jokowi Soroti Stimulus Penanganan Covid-19 yang Baru Terserap 19 Persen

"Barusan hasil didata sekaligus dilakukan pemeriksaan, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan ada 31 orang. Tapi Kebanyakan sudah sembuh dan keluhannya sudah ringan. Tidak ada diare dan tak muntah lagi. Bahkan mereka sudah ada yang kerja. Kalau yang dirawat masih ada 2 orang atasnama Windi dan Tati," tuturnya.

Terang dia, gejalan keracunan yang dialami warga ini adalah mual, muntah dan diare. Menurut keterangan para korban mereka merasakan gejala tersebut  setelah mengkonsumsi makanan dari acara syukuran rumah.

"Makanannya di nasi kotak itu ada telur balado, ayam bakar, sambel goreng kentang dan lain-lain. Tapi kata mereka yang mulai sakit itu pas sudah makan telur itu mereka merasakan gejala ini," tuturnya.

Baca Juga: Instagram Kedapatan Akses Kamera Pengguna Diam-diam di iOS 14

Dia menambahkan, saat ini sample makanan yang diduga sumber dari keracunan massal telah dibawa semalam ke labkesda di Bandung, dan hasilnya nanti baru diketahui sekitar semingguan.

Sementara itu, Herman, pemilik rumah yang kemarin menggelar syukuran mengakui bahwa nasi kotak tersebut dipesan dari katering langganannya. Dia sudah lebih dari 2 kali memesan nasi kotak tersebut dan tak pernah ada masalah.

"Ya memang ada syukuran rumah saya kemarin siang jam 13.00 WIB sampai jam 14.00 WIB. Yang hadir kurang lebih 100-an. Yang diundang warga lingkungan sekitar rumah dan warga Perum Batara," tuturnya.

Baca Juga: Jelang 16 Besar Liga Champion Kontra Manchester City, Real Madrid Tidak Perlu Lakukan Karantina

Dirinya mengetahui banyak warga yang hadir di acara syukuran rumahnya itu mengalami gejala keracunan tadi malam dari pihak RW dan Babinsa. Jelas dia, makanan itu tiba di rumahnya 3 jam sebelum acara syukuran.

"Semua keluarga saya juga mengkonsumsi nasi kotak itu. Tapi Alhamdulillah keluarga saya tak ada yang reaksi. Tapi saudara saya di Singaparna yang bereaksi dan keponakan," jelasnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat