kievskiy.org

Tiga Desa Lockdown Menyusul Lonjakan Infeksi Covid-19 di Kabupaten Cirebon

ILUSTRASI lockdown.
ILUSTRASI lockdown. /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Melonjaknya angka positif Covid-19, menjadikan tiga desa terpaksa ditutup.

Pemerintah Kabupaten Cirebon, di Jawa Barat, menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) untuk mencegah meluasnya wabah.

Informasi yang diperoleh Pikiran-rakyat.com, Senin, 27 Juli 2020, isolasi lokal diberlakukan tidak hanya di desa yang menjadi episentrum lokal wabah, Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered.

Baca Juga: Doni Monardo: Covid-19 Ibarat Malaikat Pencabut Nyawa, Ini Bukan Konspirasi atau Rekayasa

Dua desa tetangga yang berbatasan juga turut diisolasi, yakni Trusmi Wetan dan Wotgali. 

"Untuk pelayanan publik, karena balai desa ditutup, kita akan pindahkan sementara ke gedung olah raga," tutur Hardomo, Camat Plered.

Seperti diketahui, akhir pekan kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat, dikejutkan dengan ledakan jumlah orang terkonfirmasi positif virus Corona. Terjadi di satu desa, yakni di Trusmi Kulon, Plered.

 Baca Juga: Gisella Anastasia dan Wijin Unggah Status Galau, Kabar Hubungan Keduanya Jadi Pertanyaan

Ada 16 warga Trusmi Kulon terdeteksi positif Covid-19. Mereka tertular dari pasien positif sebelumnya yang tercatat sebagai kasus 42, pria berumur 36 tahun yang dirawat akibat Covid-19 sepulang dari Semarang, Jawa Tengah.

Sebanyak 9 orang berasal dari satu keluarga yang tinggal serumah. Kemudian 1 pembantu rumah tangga dan 1 tukang becak yang sempat memijit pasien nomor 42.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat