kievskiy.org

Gas 3 Kg Urung Naik Jadi Rp19.500 di Garut, Bupati Rudy Gunawan: Kami Sepakat Ada Penundaan

Ilustrasi gas LPG 3 kg.
Ilustrasi gas LPG 3 kg. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT - Warga Garut patut berbahagia, pasalnya kenaikan harga ecer tertinggi (HET) gas subsidi 3 kg yang sebelumnya akan dinaikkan pada Maret 2023, pelaksanaannya ditunda oleh Bupati Rudy Gunawan hingga waktu yang belum ditentukan. Penundaan kenaikan HET gas melon itu tertuang dalam SK Bupati yang berlaku mulai 1 April 2023.

Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Rudy Gunawan di Garut, pada Jumat, 31 Maret 2023. Rudy mengatakan, HET Gas subsidi di pangkalan yang semula akan dinaikkan menjadi Rp19.500, kembali ke harga awal menjadi Rp16.500 per tabung.

"Kami sepakati bahwa kami ada penundaan kenaikan HET gas, kembali ke Rp16.500 di pangkalan," kata Rudy.

"SK Bupati mulai dari hari ini bahwa kenaikan HET gas Rp19.500 ditunda," ujarnya.

Baca Juga: Warga Tunanetra di Surakarta Isi Bulan Ramadhan dengan Tadarus Al-Qur'an

Dengan keluarnya SK terbaru soal penundaan kenaikan HET gas, maka SK sebelumnya otomatis gugur. Rudy menerangkan, langkah ini diambil menyusul adanya persoalan di lapangan yang masih memerlukan evaluasi lebih lanjut.

Selanjutnya Pemkab Garut akan melakukan langkah pembenahan terhadap pendistribusian gas termasuk pangkalan-pangkalan gas di Garut. Sementara itu perlu diingat, kata dia, harga gas subsidi sesuai HET hanya diberlakukan di pangkalan, sedangkan di pengecer harganya bisa lebih dari itu tergantung kebijakan pengecer.

Artinya, di pengecer, warga kemungkinan bisa mendapat harga lebih mahal dari HET yang telah ditentukan tergantung keputusan dari penjualnya itu sendiri. Oleh karena itu, Rudy menyarankan agar masyarakat membeli langsung gas subsidi ke pangkalan, agar harganya sesuai dengan peraturan pemerintah.

"Masyarakat belinya ke pengecer, bukan pangkalan, pengecer bisa Rp30 (ribu), ada Rp24 ribu, harusnya masyarakat beli ke pangkalan," katanya pula.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat